110 Calon Mahasiswa dari Thailand Ikuti Seleksi Masuk PTM

Calon mahasiswa asal Thailand yang mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Kamis (4/5/2017). (foto : istimewa)

YALA — Sebanyak 110 calon mahasiswa asal Thailand mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM). Seleksi dilakukan melalui wawancara langsung terhadap mereka yang sudah lulus tes administratif di Southern Border Province Administration Center (SBPAC) Thailand, Kamis (4/5/2017).

“Seleksi ini sudah yang sembilan kali kita lakukan. Semula hanya melibatkan 13 PTM, sekarang sudah 18 PTM. Total sudah ratusan mahasiswa Thailand yang dididik di perguruan tinggi Muhammadiyah. Sebagian sudah lulus,” kata Ketua Kantor Urusan Internasional PTM, Ida Puspita, yang juga dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Yala, Thailand.

Bacaan Lainnya

Seleksi dihadiri Dikrektur Kerjasama SBPAC, Teeruth Supawiboonpol dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Edy Suandi Hamid. Dalam kesempatan tersebut, Prof Edy menyampaikan, adanya kerja sama ASEAN dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan semakin terbukanya pasar intra ASEAN dalam bidang pendidikan tinggi ini. Selama ini kita lebih banyak pasar bagi negara lain.

“Muhammadiyah yang sejak awal berdirinya sudah berkhikmat di bidang pendidikan, melakukan ekspansi juga ke mancanegara. Beberapa tahun terakhir ini kita secara khusus ke Thailand. Ke depan akan banyak negara yang kita garap,” kata Edy Suandi Hamid.

Selama ini, tambah Edy, mahasiswa asing di PTM sudah menyebar dari berbagai negara seperti Asia, Australia, dan Amerika. Namun jumlahnya masih terbatas, dan ini mereka datang secara individual, belum didesain aecara khusus seperti yang di Thailand.

“Kita juga aktif mengikuti pameran-pameran pendidikan di luar negeri. Agustus nanti kita ikut pameran pendidikan yang diadakan di Songkhla, Thailand Selatan ini,’ kata mantan Rektor UII ini.

Untuk masuk lebih jauh di pasar ASEAN, Muhammadiyah sudah mempunyai gagasan untuk mengakuisisi perguruan tinggi di wilayah ASEAN. “Tetapi itu masih dilakukan kajian mendalam,” kata Prof Edy Suandi Hamid yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, juga dibahas rencana perluasan kerjasama dengan mengubah MOU yang sudah ditandatangani sejak sembilan tahun lalu. Pembahasan dilakukan dengan Deputi Sekjen SBPAC Somkeart Ponorayoon. Direncanakan memperluas cakupan provinsi yang semula hanya lima provinsi menjadi 14 provinsi.

“Mahasiswa yang diterima juga tak hanya yang beragama Islam, tetapi juga yang beragama lain, seperti Budha yang merupakan agama mayoritas di Thailand. Kita tunjukkan bahwa Perguruan Muhammadiyah bersifat inklusif dan mendidik siapapun yang ingin belajar, apapun keyakinannya. Di Papua dan NTT, lebih 80 persen mahasiswa PTM adalah nonmuslim,” ujar Edy.
Penulis : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *