YOGYAKARTA — Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia (UII), Dr Abdul Jamil SH menandaskan 35 mahasiswa yang mengikuti The Great Camping (TGC) telah melakukan tes kesehatan. Sebanyak 33 orang dilakukan di Rumah Sakit JIH Yogyakarta dan dua orang dilaksanakan di RSUD Klaten, Jawa Tengah.
“Tidak ada yang sakit dari dampak TGC. Memang ada satu mahasiswa yang dirawat inap, tetapi karena sakit bronkitis, bukan dampak TGC,” tandas Abdul Jamil kepada wartawan di Kampus UII Jl Kaliurang km 14 Yogyakarta, Senin (23/1/2017).
Jamil menandaskan TGC sudah berlangsung selama 36 kali dan selama ini tidak ada kekerasan. Semua kegiatan kampus UII dilarang ada kekerasan. “Kalau kegiatan mahasiswa terindikasi ada kekerasan langsung dihentikan,” tandas Jamil.
Saat ini, kata Jamil, seluruh kegiatan mahasiswa UII di luar kampus dihentikan sementara. Menyusul terjadinya tragedi meninggalnya dua mahasiswa UII, pertama, Muhammad Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015, meninggal Jumat (20/1/2017), dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar. Kedua, Syaits Asyam, mahasiswa Program Studi Teknik Industri angkatan 2015 yang meninggal dunia, Sabtu (21/1/2017), setelah sempat dirawat di RS Bethesda.
Sedangkan Dr Achiel Suyanto, mantan ketua Mapala UII dan pencetus The Great Camping (TGC) mengatakan kegiatan ini dirancang tidak ada kekerasan. Salah satu untuk mendisiplinkan anggota melalui push up dan lari keliling lapangan. “Tidak ada kekerasan,” tandas Achiel.
UII, kata Achiel, berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara hukum dan akan bersikap kooperatif dengan pihak kepolisian. “UII akan mendampingi proses hukum jika ada penyidikan dari pihak kepolisian,” katanya.
Sementara Rektor UII, Dr Ir Harsoyo MSc mengatakan pihaknya akan meneruskan investigasi internal secara obyektif selama kurang lebih satu pekan. “Kami akan selalu mengupdate setiap perkembangan yang ditemukan. UII juga memohon kerjasama rekan-rekan media terkait perkembangan kasus ini untuk selalu membagi dan mengkonfirmasi setiap informasi yang ditemukan media,” tandas Harsoyo.
Dijelaskan Harsoyo, kegiatan TGC teah memenuhi standar proses perizinan kegiatan di lingkungan UII yang memliki prisip anti kekerasan. “Apabila dalam proses realisasi kegiatan terdapat penyimpangan, hal tersebut masih dipelajari tim investigasi,” katanya.
Penulis : Heri Purwata