YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Sebanyak 4.950 mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) program Diploma (D3) dan Sarjana (S1) tahun akademik 2021/2022 mengikuti kuliah perdana secara Daring (dalam jaringan), Rabu (8/9/2021). Mahasiswa baru tersebut berasal dari 34 provinsi di Indonesia dan mahasiswa asing dari 14 negara.
“Ada 50 mahasiswa asing yang diterima di antaranya berasal dari Jerman, Pakistan, Uganda, Yaman, Afganistan, Moroko, Palestina, Thailand, Sudan, dan Algeria,” kata Direktur Layanan Akademik UII Dr Tatang Shabur Julianto, SSi, MSi.
Dijelaskan Tatang, 4.950 mahasiswa baru tersebut merupakan hasil seleksi dari 21.207 pendaftar. Ada enam pola seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UII di tahun akademik 2021/2022 untuk program Diploma dan Sarjana.
Keenam program seleksi tersebut yakni Seleksi Berbasis Rapor (SIBER), Computer Based Test (CBT), Penelusuran Pemimpin Muda (PPM), Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB). Kemudian, Penelusuran Hafiz Al-Qur’an (PHA) dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V Daerah IstimewaYogyakarta dan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS).
“Tahun 2021 ini, UII memberikan beasiswa bagi 226 mahasiswa, antara lain melalui beasiswa Hafiz Al-Qur’an, Dhuafa, Santri Unggulan, Atlet & Juara Seni, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Future Global Leaders Scholarships bagi mahasiswa asing,” kata Tatang.
Kuliah perdana, kata Tatang, dilaksanakan di Gedung Olah Raga (GOR) Ki Bagoes Hadikoesoemo UII. Peserta kuliah Luring (luar jaringan) hanya dihadiri pimpinan UII di tingkat universitas dan fakultas, serta dua orang perwakilan mahasiswa baru didampingi orang tua. Sedang mahasiswa baru lainnya menyimak secara Daring melalui kanal Zoom dan channel YouTube Universitas Islam Indonesia.
Lebih lanjut Tatang Shabur Julianto menyampaikan, kuliah perdana menjadi penanda dimulainya perjalanan akademik mahasiswa menempuh studi di UII. Pelaksanaan kuliah perdana secara simbolik ditandai dengan penyampaian testimoni oleh orang tua mahasiswa dan penyerahan jas almamater serta Al-Qur’an UII dari Rektor UII kepada perwakilan mahasiswa baru.
“Perwakilan mahasiswa baru angkatan 2021/2022 tersebut yakni Jihan Hanifah, mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis & Ekonomika yang diterima melalui pola seleksi PSB Beasiswa Juara Atlet, dan Seni. Kedua, Ahmad Arun Nafidz mahasiswa Prodi Ahwal Al-syakhshiyah Fakultas Ilmu Agama Islam yang diterima melalui pola seleksi PSB Beasiswa Santri Unggulan UII,” katanya.
Kuliah Perdana menghadirkan alumni Prodi Manajemen Program Internasional Fakultas Bisnis & Ekonomika UII, Adib Zaidani Abdurrohman, SE, MDip.Trade. Adib Zaidani saat ini menjadi Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, Amerika Serikat.
“Untuk mempermudah pemahaman mahasiswa asing atas rangkaian prosesi dan materi kuliah perdana disediakan penerjemah/interpreter berbahasa Inggris di kanal Zoom,” jelas Tatang Shabur Julianto.
Selanjutnya, mahasiswa baru akan mengikuti masa orientasi di tingkat universitas atau disebut Pesona Taaruf (PESTA) pada tanggal 9-11 September 2021. Kemudian Pendalaman Nilai Dasar Islam 1 (satu) pada tanggal 13-19 September 2021, orientasi di tingkat fakultas pada tanggal 20-25 September 2021. Sedang pada tanggal 27 September 2021 akan dimulai perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.
Sementara Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD mengatakan mahasiswa baru UII merupakan anak bangsa Indonesia yang beruntung. Sebab hampir 70% anak bangsa seusia mahasiswa baru tidak pernah merasakan pendidikan tinggi. Karena itu, Rektor UII mengharapkan agar mahasiswa baru memperbanyak ungkapan syukur kepada Allah.
Di UII, kata Rektor, mahasiswa tidak hanya belajar disiplin ilmu pilihan, tetapi juga memperdalam ilmu agama dan mengamalkannya, serta mengasah kepedulian sosial sebagai anak bangsa. “Di UII, semangat keilmuan, keislaman, dan kebangsaan dipertemukan dalam harmoni. Bekal hidup ini penting, karena saudara adalah calon pemimpin bangsa, aktor peradaban masa depan,” kata Fathul Wahid.
Karena itu, Fathul Wahid berharap mulai hari ini, mahasiswa baru menggambar dirinya sebagai manusia yang baru, dan mendesain jalan hidup di masa datang. “Masa depan selalu dimulai dengan imajinasi. Di sana, ada masa depan personal Saudara sebagai calon aktor peradaban dan ada masa depan kolektif sebagai bangsa,” tandas Fathul Wahid.