YOGYAKARTA — Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), Dr Allwar mengatakan kolaborasi antara perguruan tinggi (PT) Indonesia dan asing dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Selain mahasiswa, dosen juga mendapatkan pengalaman yang positif dari kuliah umum yang disampaikan dosen perguruan tinggi asing.
Allwar mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di Kampus FMIPA UII Yogyakarta, Jumat (19/1/2018). Hal tersebut diungkapkan Allwar seusai menerima kunjungan sembilan dosen, satu profesor dari Rhode Island University (URI) Amerika Serikat selama satu pekan.
Dijelaskan Allwar, kunjungan mahasiswa dan dosen URI merupakan implementasi kerjasama yang telah ditandatangani lima tahun lalu. Kunjungan mahasiswa kali ini berkonsentrasi pada sosialisasi penanggulangan penyakit stroke, hipertensi dan berhenti merokok. Selain berada di kampus UII, mereka juga melasanakan kunjungan di tiga Puskesmas, satu rumah sakit, dan satu desa binaan di Sleman.
Dalam sosialisasi, kata Allwar, ada 10 mahasiswa FMIPA UII yang mendampinginya. Mahasiswa UII dan URI bekerjasama menyusun program sosialisasi penanggulangan tiga penyakit yang selanjutnya dibahas dalam seminar. “Hal ini memberikan dampak yang baik kepada UII, bagaimana mahasiswa sudah berani berdiskusi dengan mahasiswa asing. Mahasiswa UII berani mengungkapkan pendapatnya di forum internasional. Sehingga mereka benar-benar percaya diri,” kata Allwar.
Selain itu, kata Allwar, dosen juga merasakan satu hal yang positif, terutama mendapatkan presentasi dari pakar stroke URI, Prof Nicole Asal. Presentasi sepeti ini jarang diperoleh dan ini penting sekali untuk meningkatkan ilmu pegetahuan. “Saya berharap program ini bisa berkelanjutan. Satu hal yang belum dapat kita capai adalah mengirimkan mahasiswa UII untuk belajar di Rhode Island University,” ujar Allwar.
Sedang Prof Nicole Asal mengatakan URI dan UII bekerjasama untuk mengenalkan dan menangani penyakit stroke, hipertensi, dan berhenti merokok. Mereka telah mengunjungi tiga Puskesmas, satu rumah sakit dan satu desa binaan. Mereka mengidentifikasi permasalahan dan cara pemecahannya. Masing-masing gagasan dipresentasikan di kampus UII. Secara bergantian mahasiswa URI dan UII mempresentasikan hasil temuannya di lapangan.
Brook Ross, Direktur Pendidikan dan Kerjasama Asia URI mengatakan kerjasama UII dan URI sudah ditandatangani lima tahun yang lalu. Kini merupakan tahun kelima. Kerjasama meliputi kuliah umum, studi banding. “Untuk melanjutkan kerjasama URI dengan UII, khususnya kesehatan akan ada pembicaraan dengan Kementerian Kesehatan Indonesia,” kata Ross.