YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Wakil Ketua Umum Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta (YMY), Prof. Dr. Ir. Sunyoto Dipl. HE.DEA menandaskan seluruh civitas akademika harus memiliki niat dan kesadaran kuat dalam membangun Universitas Widya Mataram (UWM). Sehingga UWM Yogyakarta bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul.
“Civitas akademika harus bersama-sama dalam mendukung rektor dalam mewujudkan perguruan tinggi yang unggul,” tandas Prof Sunyoto pada Syawalan di ruang Soekarno Nehru UWM Yogyakarta, Senin (25/6/2018).
Syawalan yang bertajuk ‘Semangat Iedul Fitri Mujudaken Widya Mataram Pawiyatan Luhur Unggul’ menghadirkan Ustadz Anant. Syawalan dengan pengantar Bahasa Jawa ini merupakan perwujudan dari salah satu visi UWM yang berbasis budaya yang salah satunya adalah unsur bahasa.
Hadir dalam acara syawalan atau halal bihalal tersebut di antaranya para mantan rektor UWM, Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta (YMY), rektor dan para jajaran wakil rektor UWM, dosen, karyawan dan para pegawai pensiunan UWM. Ikrar syawalan atau permohonan maaf dari seluruh civitas akademika disampaikan Dyah Tityin Laswati, S.TP, MP, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian.
Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengharapkan ada tambahan ilmu dari Ustadz Anant bagi civitas akademika. Sehingga ilmu tersebut bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat serta berpengaruh positif dalam mewujudkan UWM sebagai perguruan tinggi yang unggul.
Ustadz Anant menjabarkan tiga aspek penting Bulan Syawal yaitu pelurusan dalam hal ucapan lebaran, tentang hakikat hari kemenangan dan hari kemerdekaan. Bulan Ramadhan merupakan bulan trainning bagi manusia, sehingga pada sebelas bulan selanjutnya manusia siap “berperang” dalam istilah Pengasuh Pondok Pesantren Gua Hiro tersebut. “Trainning di Bulan Ramadhan tersebut untuk bekal bagi civitas akademika dalam membangun UWM yang unggul,” kata Anant.
Lebih lanjut Anant mengatakan semua hal didunia ini dalam kondisi berjalan atau sedang melakukan perjalanan akbar. Tujuannya adalah Allah SWT. Semuanya dari Allah SWT dan akan kembali ke Allah SWT.
Ustadz Anant memberikan gambaran kehidupan dalam kemasan dakwah berbalut lagu. Hidup ini dianalogikan hal yang sementara, dunia ini memang diciptakan untuk manusia. Akan tetapi manusia diciptakan tidak untuk dunia saja. Karena itu, manusia senantiasa memanfaatkan kesempatan hidup ini untuk mempersiapkan kehidupan yang abadi kelak diakhirat.