YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Kimia FMIPA UII (Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia) mendorong MGMP (Musyarawah Guru Mata Pelajaran) Kimia Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk menerapkan pembelajaran online atau Daring (dalam jaringan). Pembelajaran online ini diharapkan bisa menggugah siswa-siswa SMA untuk menyenangi pelajaran kimia.
Demikian salah satu poin pembaharuan naskah kerjasama antara FMIPA UII dan MGMP Kimia Kabupaten Jember yang ditandatangani Jumat (12/4/2019). Penandatangan pembaruan MoU (Memorandum of Understanding) Dekan FMIPA UII, Prof Riyanto, SPd, MSi, PhD dan Haris Sutanto, SSi, MM, Ketua MGMP Kimia SMA Kabupaten Jember.
Dijelaskan Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Dr Is Fatimah SSi, MSi, tahun 2016 tim FMIPA UII pernah berkunjung ke Jember. Tim memberikan pelatihan tentang penulisan ilmiah dan laboratorium. Saat itu, FMIPA UII dan MGMP Kimia Jember melakukan penandatangan MoU. “Kini MGMP Kimia Jember yang ke sini, sekaligus memperbaharui MoU,” kata Is Fatimah.
Lebih lanjut Is Fatimah menjelaskan titik berat pembelajaran online diawali dengan pembelajaran kimia terkini. FMIPA UII juga mengenalkan perubahan paradigma pendidikan kimia. Sebab selama ini kalau ada keracunan atau kejadian negatif selalu diklaim efek bahan kimia. Sehingga kimia merupakan memiliki konotasi negatif.
Selain itu, kata Is Fatimah, FMIPA UII juga mengenalkan konsep baru kimia yaitu green chemistry atau kimia ramah lingkungan atau kimia hijau. “Kami berharap konsep green chemestry diterapkan di tingkat SMA. Kalau selama ini di SMA hanya fokus pada UN (Ujian Nasional)-nya, kita akan membawa anak-anak itu tertarik pada kimia dengan pengenalan green chemistry,” katanya.
Salah satu contoh green chemistry adalah pengenalan praktikum sederhana yang bisa dikembangkan di SMA. Misalnya, membuat biodisel yang bisa dilakukan tanpa bahan yang mahal. Ini dimaksudkan untuk membuka wawasan anak-anak SMA agar mereka mempunyai pengetahuan bahwa kimia itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“Ilmu Kimia itu sangat penting untuk melihat masa depan kita,” tandas Is Fatimah.
Sementara Haris Sutanto, Ketua MGMP Kimia Kabupaten Jember mengatakan setelah mendapat penjelasan dari Prof Riyanto, pihaknya mengetahui perkembangan ilmu kimia terkini. “Ternyata ilmu kimia itu sangat luar biasa perkembangannya. Kalau kita guru-guru mendapat ilmu kimia yang dulu sudah ketinggalan,” kata Haris.
Perkembangan yang luar biasa, kata Haris, harus diikuti dengan perubahan metode pembelajaran. Sehingga anak didik lebih menyenangi pelajaran kimia. Selama ini, anggapan masyaraka kimia merupakan pelajaran yang sangat sulit.
“Kami memperoleh tip cara mengajar dari Prof Riyanto agar mengajar kimia tidak tegang. Pendekatannya dengan ceria, tetapi sasaran ilmu mengena kepada anak-anak. Kalau bisa didekatkan dengan kehidupan sehari-hari,” kata Haris.