YOGYAKARTA — Kemampuan akademik belum cukup mengantarkan alumni perguruan tinggi sukses dalam dunia kerja. Namun alumni perguruan tinggi harus memiliki kompetensi, karakter, serta nilai-nilai yang baik untuk mendukung kemampuan akademik.
Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Ir Iwan Agung Firstantara MM pada seminar Learning with CEOs, di Kantor Pusat Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (19/10/2016). Seminar ini diselenggarakan Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM bekerjasama dengan PT PJB yang merupakan anak perusahaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dijelaskan Iwan, target pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu MW yang ditetapkan Presiden Joko Widodo membuat lonjakan kebutuhan sumber daya manusia (SDM).Hal ini memberikan peluang yang besar bagi para lulusan peguruan tinggi di bidang terkait untuk memperoleh pekerjaan.
Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas, lulusan perguruan tinggi tidak dapat hanya mengandalkan kemampuan akademis. “Kemampuan akademik penting, tapi tidak cukup hanya dengan itu. Kita harus juga memiliki kompetensi, karakter, serta nilai-nilai yang baik,” kata Iwan di hadapan mahasiswa, alumni Fakultas Teknik dan Magister Manajemen UGM.
Peningkatan kompetensi, menurutnya, merupakan hal yang sangat penting. Menyusul telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Peluang memang cukup besar karena kita membutuhkan sekitar 20.000 SDM saat konstruksi dan 15.000 untuk operasional. Tapi di sisi lain juga ada ancaman, dengan adanya MEA. Tenaga kerja dari negara lain bisa masuk ke Indonesia. Bahkan tenaga kerja asing yang jauh lebih murah daripada tenaga kerja kita,” katanya.
Sementara Wakil Dekan Fakultas Teknik UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ir Muhammad Waziz Wildan MSc PhD mengatakan pentingnya pengembangan soft skill bagi mahasiswa. “Sebelumnya pernah dilakukan tracer study kepada para alumni, dan diketahui bahwa soft skill masih menjadi kata kunci dari mereka. Saat ini masih menjadi PR buat kita untuk dapat memberikan bekal kepada mahasiswa dalam menghadapi kehidupan selepas kuliah,” kata Wildan.
Penulis : Heri Purwata