BOGOR, JOGPAPER.NET — Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa (Fahutan UNB) Bogor dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama kuliah praktek umum bagi mahasiswa. Sebanyak 52 mahasiswa UNB mengikuti kuliah praktek umum di Kampus Lapang Fakultas Kehutanan UGM di Desa Getas, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Kamis-Ahad (18-28/7/2019).
Demikian diungkapkan Ketua Panitia Kuliah Praktek Umum UNB, Messalina L Salampessy SHut, MSi di Bogor, Sabtu (3/8/2019). Selain di Kampus Lapang UGM, sebanyak 21 mahasiswa UNB juga menyelenggarakan Kuliah Praktek Umum di Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bogor. Mereka ditempatkan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, BKPH Jongol, BKPH Parung Panjang dan BKPH Jasinga-Leuwiliang, Senin-Rabu (15 – 31/7/2019).
Dijelaskan Messalina, tujuan Kuliah Praktek Umum ini, pertama, untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa melihat, mengamati, mengenali kegiatan dan permasalahan pengelolaan hutan. Kedua, meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pengelolaan hutan secara menyeluruh yaitu Perencanaan Hutan, Pembinaan Hutan, Pemanenan hasil hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Kelola Sosial melalui praktik langsung di lapangan.
Sebelum mengikuti Kuliah Praktek Umum, lanjut Messalina, mahasiswa mendapat pembekalan Praktek Umum di kampus Fahutan UNB yang dibuka Dekan Fahutan UNB Dr Ir Luluk Setyaningsih MSi. Sedang narasumber Ade Soma, Asper (Asisten Perhutani) BKPH Bogor yang menjelaskan tentang pengetahuan umum pengelolaan hutan di lingkup Perhutani.
Selama mengikuti Praktek Umum di Kampus Lapang UGM, mahasiswa UNB mendapat bimbingan dosen Fakultas Kehutanan UGM, Bowo Dwi Siswoko, SHut, MA. Sedangkan di KPH Bogor mahasiswa mendapat bimbingan Adminisitratur Perum Perhutani KPH Bogor, Jeri Nugroho.
Setelah mengikuti Kuliah Praktik Umum, mahasiswa memaparkan hasilnya melalui lokakarya. “Pada lokakarya hasil praktik mahasiswa pada kedua lokasi memaparkan materi-materi praktik yang telah dilaksanakan yaitu Perencanaan Hutan, Pemanenan hasil Hutan, Industri Pengolahan kayu, Konservasi Sumberdaya Hutan, Kelola Sosial.
Output kegiatan Praktik Umum ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk pesertanya terutama bagi mahasiswa kehutanan dalam upaya membentuk sarjana kehutanan yang professional di bidangnya,” kata Messalina.
Menurut Messalina, membentuk Sarjana Kehutanan yang profesional tidak cukup hanya dengan bekal ilmu dari kuliah dan praktek laboratorium di kampus. Namun mahasiswa harus dibekali pengetahuan untuk melihat, mengamati, mengukur, merumuskan masalah, memecahkannya secara pragmatis praktis maupun konseptual teoritis.
Karena itu mahasiswa Fakultas Kehutanan UNB perlu diperkenalkan dengan kegiatan-kegiatan kehutanan yang nyata di lapangan. Mereka diberi kesempatan untuk melihat, mengamati, mengukur, mencoba melaksanakan dan mengambil keputusan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya melalui kegiatan praktik umum (PU) ini. “Kegiatan PU ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 120 SKS (Satuan Kredit Semester)/Semester 6,” tandas Messalina.