YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) kembali melakukan proses akreditasi internasional melalui badan akreditasi dunia Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Reakreditasi KAAB dilaksanakan Sabtu-Rabu (19- 23/10/2019) dan dilanjutkan validasi internasional Lembaga Arsitek Malaysia (LAM), Selasa – Jumat (29/10 -2/11/2019).
Demikian diungkapkan Ketua Jurusan Arsitektur UII Noor Cholis Idham, PhD, IAI kepada wartawan di Kampus FTSP UII Yogyakarta, Sabtu (2/11/2019). Tim dari KAAB dan LAM diterima Rektor UII Fathul Wahid, ST, MSc, PhD; Dekan FTSP, Miftahul Fauziah, ST, MT, PhD dan jajarannya di kampus UII.
Selama ini, kata Noor Cholis, Jurusan Arsitektur UII telah diakreditasi secara internasional di bawah otorisasi akreditasi pendidikan arsitektur dunia Canberra Accord sejak 2017. Hasil proses perkuliahan, penelitian, pengabdian masyarakat serta dakwah selama tiga tahun ini dievaluasi kembali Tim Visitor KAAB. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin tingkat kualitas sesuai dengan standar tinggi internasional.
“Jurusan Arsitektur UII juga melakukan penjaminan kualitas melalui badan validasi seperti Lembaga Arsitek Malaysia (LAM) dari Board of Architect Malaysia,” tutur Noor Cholis Idham.
Lebih lanjut dijelaskan Noor Cholis Idham, standarisasi kelas dunia disajikan mulai semester 1 hingga semester 10 sebagaimana sistem pendidikan arsitektur standar dunia 5 tahun atau 10 semester. Dengan cara ini, mahasiswa arsitektur UII mempunyai peluang untuk berkiprah secara internasional di seluruh dunia baik yang menggunakan sistem internasional (seperti Amerika) ataupun negara-negara persemakmuran (Inggris Raya).
Di Arsitektur UII, menurut Noor Cholis Idham, mahasiswa dapat memilih jalur empat tahun untuk berkarier di dunia industri gedung dan lingkunganya. Mahasiswa bisa juga menjadi arsitek profesional untuk jalur lima tahun dengan menambah setahun pendidikan profesi. Pendidikan Profesi Arsitektur UII juga telah diakui baik oleh lembaga negara melalui akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ataupun oleh lembaga profesi arsitek Indonesia Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
“Sampai saat ini Pendidikan Arsitek UII adalah satu-satunya lembaga pendidikan arsitek yang memberikan bekal kepada arsitek barunya dengan Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA). Sehingga alumninya dapat langsung terjun ke dunia profesi,” jelasnya.
Noor Cholis Idham menambahkan, sebagai ikhtiar untuk menunjukkan upaya penjaminan kualitas pendidikan, Jurusan Arsitektur UII juga akan membuka pameran akreditasi internasional melalui Open House JARS UII 2019. Pameran ini akan digelar pada tanggal Senin – Jumat (11- 22/11/ 2019. Masyarakat umum dan pemerhati pendidikan arsitektur diundang secara terbuka untuk menyaksikan pameran di Kampus Jurusan Arsitektur UII. Publik diharapkan dapat menikmati sekaligus memahami pendidikan arsitektur kelas dunia yang disajikan UII.
“Dr. Yulianto Prihatmaji, Ketua Prodi program Sarjana Arsitektur (SArs) dan Ar Ir Ahmad Saifudin Mutaqi MT, Ketua Prodi Program Profesi Arsitek siap menjelaskan khususnya pada presentasi publik tanggal 12 dan 22 November 2019. Pada event ini juga dipamerkan gelar karya dosen, mahasiswa dan alumni yang berprestasi secara luas,” tandas Noor Cholis.