YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (PPs FIAI UII) meluncurkan Film Dokumenter KH Abdul Kahar Mudzakir, Senin (23/12/2019). Film Dokumenter ini merupakan output mata kuliah Pemikiran dan Peradaban Islam (PPI) pada Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Agama Islam (MIAI) dan Prodi Doktor Hukum Islam (DHI) UII.
Dijelaskan Ketua Prodi MIAI UII, Dr Junanah MIS, film dokumenter ini merupakan karya mahasiswa yang mengambil mata kuliah berkaitan dengan Ulil Albab. Salah satunya, ada kajian tokoh pendiri UII. “Kebetulan di Magister itu ada mata kuliah PPI (Pemikiran Peradaban Islam) itu rohnya. Kalau sampai ke pemutaran film sudah gabungan antara MIAI dan DHI,” kata Junanah.
Peluncuran film dokumenter ini dihadiri Rektor UII, Fathul Wahid PhD, Ketua Yayasan Badan Wakaf UII, Suwarsono Muhammad, keluarga KH Abdul Kahar Mudzakir, pengamat sejarah. Selain itu, mahasiswa dan tamu undang yang bisa mengkritisi film tersebut.
Lebih lanjut Junanah mengatakan pembuatan film dokumenter ini dilakukan penelitian terlebih dahulu sehingga isi film tersebut bisa menggambarkan ketokohan KH Abdul Kahar Mudzakir secara utuh. “Film ini dimaksudkan agar tokoh KH Abdul Kahar Mudzakir dapat dikenal generasi muda. Sehingga mereka bisa meneladani ketokohan, kepakaran, dan kegigihan perjuanganya. Sifat ini berlaku sampai kapan saja,” jelas Junanah.
Sedang Suwarsono Muhammad yang memandang dari perspektif ekonomi mengatakan ke depan ada perkembangan baru tentang kapitalis. Ada dua jenis kapitalis di masa depan yaitu kapitalis sosial dan kapitalis kejam. “Bagaimana menempatkan sosok pak KH Abdul Kahar Mudzakir di era tersebut,” kata Suwarsono.
Sementara Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan ketokohan KH Abdul Kahar Mudzakir dalam usia muda sudah diakui dunia internasional. Sebagai pendiri dan rektor pertama UII, KH Abdul Kahar Mudzakir sudah menjalin kerjasama dengan luar negeri.
“Pada waktu itu, umur UII masih bisa dihitung dengan jari, tapi sudah membangun hubungan internasional yang luar biasa. Beliau adalah tokoh yang betul-betul mondial. Ini menarik untuk dikaji lebih jauh,” kata Fathul Wahid.