YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menciptakan aplikasi Cation UAD yang berguna untuk menekan jumlah angka stunting. Mereka adalah Ibnu Mushlih, Nurul Istiqomah, dan Alfian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI).
Aplikasi Cation UAD ini berhasil meraih juara tiga pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat. Lomba yang mengangkat tema ‘Peran Generasi Milenial dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting’ dilaksanakan secara online, Juli 2020. Lomba diikuti 10 tim yang terdiri enam perguruan tinggi negeri (PTN) dan empat perguruan tinggi swasta (PTS).
Ketua Tim Cation UAD, Ibnu Mushlih menjelaskan aplikasi Cation merupakan singkatan dari Controlling Stunting Care Application. Aplikasi ini diilhami merebaknya kasus stunting di Indonesia.
Stunting, kata Ibnu, adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama dan mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Seorang anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
“Kami selaku mahasiswa kesehatan prihatin terhadap permasalahan stunting di Indonesia. Maka dari itu muncul sebuah inovasi sebagai pencegahan dan pengendalian stunting yang berbasis teknologi. Mengingat bahwa saat ini kehidupan masyarakat tidak terlepas dari penggunaan teknologi,” kata Ibnu, Kamis (9/7/2020).
Menu dalam aplikasi Cation UAD, jelas Ibnu, Hello Nakes, News, Antropometri, Catering Gizi, FaskesQ, dan Calendar. Sedang sasaran aplikasi Cation UAD adalah ibu hamil, ibu menyusui, keluarga, dan tenaga kesehatan.
Menu Hello Nakes, kata Ibnu, merupakan sarana konsultasi, tanya jawab, dan diskusi antara ibu hamil atau masyarakat dengan tenaga kesehatan tentang stunting. Menu News menyajikan artikel-artikel penting tentang informasi terkait stunting, makanan bergizi, pola hidup sehat, dan tips-tips agar anak menjadi sehat.
Menu Antropometri untuk mengetahui kondisi pertumbuhan anak atau ukuran tubuh, serta status gizi pada anak. Pertumbuhan ini dapat dipantau melalui berat badan (BB), lingkar kepala (LK), dan tinggi badan (TB). Menu Catering Gizi merupakan fitur yang dapat digunakan untuk memesan makanan sehat bagi pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Menu FaskesQ merupakan fitur yang menyediakan informasi tentang lokasi fasilitas kesehatan terdekat dari tempat pengguna. Menu Calendar berisi tentang agenda atau kegiatan seperti Posyandu, cek kesehatan, ataupun agenda-agenda untuk pengingat dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Dosen Pembimbing, Nur Syarianingsih Syam SKM, MKes, mengharapkan aplikasi Cation UAD dapat menjadi media komunikasi informasi dan edukasi untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. “Jika kita lihat sudah ada aplikasi lain yang fokus pada permasalahan stunting. Aplikasi Cation UAD ini dibuat berbeda dengan aplikasi lain. Salah satu perbedaannya adalah ada Fitur Halo Nakes, jadi user atau pengguna bisa bertanya langsung terkait tumbuh kembang anak,” kata Nur Syarianingsih.
Aplikasi Cation UAD, lanjut Syaria, juga akan terhubung dengan maps yang akan memudahkan para user dalam mencari fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga pengguna dapat segera mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
Sementara Wakil Dekan FKM UAD, Solikhah, PhD mengaku bangga dan bersyukur dengan prestasi Tim Cation ini. Sebab di masa pandemik Covid-19, mahasiswa beraktivitas dengan kuliah dalam jaringan (Daring).
Namun mahasiswa FKM dan FTI UAD tetap mempunyai semangat tinggi dalam berinovasi sehingga bisa menjadi juara 3 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional. Ia berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengasah kreativitas.
“Kami dari FKM UAD mengucapkan puji syukur atas prestasi yang sangat membanggakan dari Tim Cation. Alhamdulillah dalam satu tahun terakhir ini mahasiswa FKM UAD telah menorehkan prestasi yang luar biasa di tingkat nasional dan internasional. Kami berupaya memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa melalui sumber belajar yang mumpuni serta dosen dengan reptable kepakarannya sehingga harapannya akan lahir prestasi-prestasi yang membanggakan di masa mendatang,” kata Solikhah.