YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Ifa Puspasari, Ph.D, Dosen Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengatakan saat ini ada kenaikan perempuan menggeluti Sains, Teknologi, Keteknikan dan Matematika (STEM). Jumlah mahasiswi yang mengambil mata kuliah STEM seperti farmasi, biologi, kedokteran, ilmu kimia, ilmu matematika, dan ilmu fisika lebih banyak dibandingkan mahasiswa.
Ifa mengemukakan hal tersebut dalam Webinar ‘Promoting Women in Science’ yang dilaksanakan Selasa (15/9/2020). Webinar yang diselenggarakan Prodi Teknik Kimia FTI UII ini mendapat pendanaan Program Global Engagement Grant (GEG) 2020 untuk Skema Mobilitas Daring. Prodi Teknik Kimia FTI UII menggandeng Universidade de Aveiro Portugal, Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Selain Ifa, juga menampilkan pembicara Associate Profesor, Teresa Carvalho (Universidade de Aveiro), Profesor Ni Nyoman Tri P (Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas Airlangga) dan Sri Fatmawati, PhD (Ketua Organization for Woman in Science in the Developing World, Indonesia National Chapter).
Saat ini, kata Ifa, persentase mahasiswi di Indonesia sebesar 56 persen dari total mahasiswa di Indonesia. Artinya, jumlah mahasiswi di seluruh Indonesia mengalami kenaikan. “Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesempatan para perempuan untuk bisa maju di STEM terbuka lebar,” kata Ifa.
Ifa mengharapkan agar jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi, khususnya STEM terus meningkat. Karena itu, perlu sejumlah upaya di antaranya, mengenalkan STEM adalah bidang mata kuliah yang menyenangkan; mengatur kuota mahasiswi pada semua jurusan STEM secara proporsional.
Selain itu, menyediakan arahan pendidikan yang adil dan jelas baik kepada mahasiswa maupun mahasiswi. Memperkenalkan program-program ‘ramah perempuan’ di bidang ilmu STEM, serta tidak melakukan toleransi terhadap tindakan pelecehan terhadap mahasiswi yang belajar di bidang STEM.
Sementara Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD mengatakan topik ‘Promoting Women in Science’ ini dimaksudkan untuk mendorong kepada para perempuan Indonesia supaya dapat berkiprah di bidang sains. Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan perempuan antara lain penelitian,publikasi dalam bentuk jurnal, paten serta prototype. Sehingga perempuan memiliki peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Lebih lanjut Fathul Wahid mengatakan berbagai sumber melaporkan selama ini perempuan tidak memiliki akses yang sama dengan pria. Mereka telah terpinggirkan dalam banyak konteks seperti politik, ekonomi, dan sains.
Menurut Fathul, dalam konteks pendidikan tinggi Indonesia (sebagai representasi keilmuan institusi), peran perempuan, sangat signifikan, dan tidak bisa diabaikan.UII telah memberikan akses yang sama bagi perempuan.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pangsa siswa perempuan adalah 51,2% dari total siswa. Artinya, jumlah siswa perempuan lebih banyak dari laki-laki. “Karena itu, UII sangat mendukung ide mempromosikan wanita dalam menguasai sains,” kata Fathul.