YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Ilmu Kimia merupakan ilmu yang dapat berkolaborasi dengan berbagai ilmu untuk memecahkan permasalahan umat manusia. Salah satu kegunaan ilmu kimia dapat digunakan untuk menemukan energi terbarukan dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.
Demikian diungkapkan Dr Allwar MSc, Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) saat ‘Bincang-bincang Santai Bersama Dr Allwar MSc dan Mahasiswa Magister Kimia’ Kamis (4/2/2021). Ada dua mahasiswa Magister Kimia UII yang tengah melakukan penelitian tentang katalis untuk pengurangan pencemaran lingkungan hidup dan mencari energi yang terbarukan.
Dijelaskan Allwar, Ilmu Kimia kurang begitu populer di masyarakat. Hal ini dipengaruhi persepsi masyarakat yang menganggap Ilmu Kimia merupakan pelajaran yang sulit. Sehingga kesan ‘sulit’ tersebut membuat masyarakat berupaya untuk menghindarinya.
Padahal, kata Allwar, jika seseorang sudah mengetahui Ilmu Kimia itu tidak sulit. Anggapan Ilmu Kimia sulit ini disebabkan pengenalannya terhadap anak-anak terlambat.
“Ilmu Kimia tidak dipelajari sejak dini. Di SMP, ilmu kimia masih tergabung dengan Ilmu Alam. Demikian juga di tingkat SMA, ilmu kimia masih seperti pelajaran di SMP. Tahap pengenalan ilmu kimia terhadap anak-anak itu terlambat. Akibatnya, mereka mengetahui bahwa ilmu kimia itu sulit. Padahal tidak sulit,” kata Allwar.
Menurut Allwar, acara ‘Bincang-bincang Santai Bersama Dr Allwar MSc dan Mahasiswa Magister Kimia’ yang ditayangkan melalui media sosial ini diharapkan bisa menghapus image masyarakat tentang ilmu kima sulit. Allwar berupaya menampilkan implementasi Ilmu Kimia yang dilakukan mahasiswa Magister Kimia di masyarakat.
Ada dua mahasiswa yang diajak bincang-bincang yaitu Annisa dan Netty yang sedang melakukan penelitian aplikasi ilmu kimia untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup dan menemukan energi terbarukan sekaligus menyusun thesis. Annisa yang S1 dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meneliti katalis carbon aktif untuk pencegahan pencemaran lingkungan hidup. Sedang Netty mendesain produk dengan katalis dari kelapa sawit menjadi tiga produk yaitu bensin, minyak kerosin, dan diesel atau solar.
“Chemistry save the world itu benar. Sebab setiap industri atau pabrik selalu menimbulkan pencemaran lingkungan. Ilmu Kimia membantu kita memecahkan banyak masalah di masa depan. Di antaranya, menemukan energi berkelanjutan dan produksi pangan, mengelola lingkungan hidup, menyediakan air minum yang aman, dan meningkatkan kesehatan manusia serta lingkungan,” kata Allwar.