YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dan PT Jasa Raharja akan melakukan penelitian kolaborasi tentang tingkat kelelahan pengendara. Penelitian kolaborasi yang diinsiasi Program Magister Teknik Industri (MTI) ini dimaksudkan untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
“Penelitian kolaborasi ini akan melibatkan empat konsentrasi di MTI yaitu Teknik Industri, Manajemen Industri; Ergonomi dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3); Supply Chain Management (SCM) dan Logistik,” kata Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, Ph.D IPM, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII kepada wartawan Kamis (4/3/2021).
Dijelaskan Winda, dalam Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015) disebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang mengalami luka berat. Dari jumlah ini, 90 persen terjadi di negara berkembang di mana jumlah kendaraannya hanya 54 persen dari jumlah kendaraan yang terdaftar di dunia. “Bila kita semua tidak melakukan apapun, 25 juta korban jiwa akan berjatuhan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan,” kata Winda.
Selanjutnya, menurut data Kepolisian, di Indonesia, rata-rata tiga orang meninggal dunia setiap jam akibat kecelakaan di jalan. Data tersebut juga menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, sebanyak 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi. Kedua, 9 persen disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan). Ketiga, 30 persen disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.
Kemudian, kata Winda, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Korlantas Polri, terdapat 116.411 kasus kecelakaan atau mengalami kenaikan sebesar tujuh persen dari tahun sebelumnya.
“Kecelakaan berdasarkan jenjang pendidikan, korban tertinggi adalah pelajar dan mahasiswa sebanyak 71.134 kejadian. Sedang rentang usia 10-14 tahun sebanyak 7.129 kejadian dan kejadian dengan rentang usia 20-24 tahun sebanyak 13.170 kejadian,” katanya.
Menurut Winda, berdasarkan data dan fakta tersebut, sudah selayaknya semua stakeholder menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia. “Kegiatan bersama ini diharapkan akan mengingatkan publik tentang pentingnya keselamatan jalan. Kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan juga dapat menggugah segenap pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan kampanye keselamatan serupa agar kesadaran publik tentang keselamatan semakin meningkat,” tandas Winda.
Sedang Dekan FTI UII, Prof Dr Ir Hari Purnomo, MT, IPU mengatakan FTI telah mengembangkan berbagai upaya dan kerjasama dengan perusahaan. FTI sudah bosan dengan teori-teori, dosen mengajar dengan pola one way sistem, sedang mahasiswanya ngantuk-ngantuk. “Hal ini tidak disukai lagi apalagi saat ini dilakukan secara Daring,” kata Hari Purnomo.
FTI, lanjut Hari Purnomo, berupaya membuat pembelajaran yang menarik bagi mahasiswa. Salah satunya, penerapan sistem Student Center Learning (SCL) yang diharapkan bisa mendorong mahasiswa lebih aktif di dalam kelas ataupun ruang diskusi. “Saat ini sejumlah ruangan di FTI UII sudah didesain untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis SCL,” kata Hari Purnomo.
Sementara Khairil, ST, MSi, Kepala Sub Bagian HC & Umum yang mewakili Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama staff melakukan kunjungan ke FTI UII. Kunjungan ini untuk melihat langsung bagaimana pengembangan laboratorium simulator pengemudi yang merupakan kerjasama sejak Desember 2019 hingga saat ini.
“Laboratorium ini sangat menarik, bagaimana kita mengetahui tingkat kelelahan seseorang berbeda-beda, terngantung kondisi fisik seseorang. Sangat bermanfaat bagi jasa Raharja. Laboratorium ini dapat melakukan analisa penyebab kecelakaan, bagaimana perilaku seseorang dalam berkendara,” kata Khairil.