SLEMAN, JOGPAPER.NET — Majelis Taklim Avicenna, genap 1 tahun dalam mengembangkan kajian keagamaan di Sleman. Majelis yang diikuti oleh ratusan muslimah di Provinsi DI. Yogyakarta ini telah berhasil mengembangkan berbagai program tidak saja pada kajian ilmu agama Islam, tapi juga program pengenalan alam, outbound, wisata reliji hingga bakti sosial.
Pada bulan Maret 2022, genap 1 tahun Majelis Avicenna hadir, dengan sejumlah terobosan kegiatan. Salah satunya mengadakan kegiatan yang bertajuk Kajian Akbar Milad Perdana Majelis Avicenna, Selasa 29 Maret 2022. Kajian akbar menghadirkan 2 ustadz sekaligus, Ustadz Handy Bonny dari Bandung dan Ustadz Ransi Al Indragiri Yogya, di Hotel Crystal Lotus, diikuti oleh 150 muslimah.
“Kajian akbar ini dibatasi 150 peserta, jika tidak dikendalikan maka bisa diminati lebih dari 250 peserta. Namun karena masih dalam masa pandemi, kami sesuaikan dengan kebijakan setempat, terkait PPKM di Sleman,” jelas Maya Millyana Damayanti, panitia kajian akbar yang terjun langsung dalam proses registrasi peserta.
Kepada Jogpaper.net, Maya menambahkan bahwa Majelis Avicenna di tahun pertamanya mampu mengukir sejarah, karena menghadirkan 2 ustadz milenial sekaligus dengan tandem dalam waktu yang sama.
“Di tengah kesibukan jadwal Ustadz Handy Bonny, akhirnya bersedia mengisi kajian akbar, ini sebuah prestasi yang cukup disyukuri oleh Majelis Avicenna, terlebih antusias muslimah di Yogya juga cukup tinggi, kami sampai bingung bagaimana menolak animo masyarakat,” ujar Maya yang saat ini juga mengurus beberapa majelis taklim di Yogyakarta.
Majelis Avicenna, yang digawangi oleh dr. Alia, Maya Millyana, Rinny dan Rusti, secara rutin hari Selasa pagi mengadakan kajian di Warung Belik, Jalan Kaliurang km 9, Sleman. Dalam kajian rutin, diasuh oleh Ustadz Ransi Al Indragiri, yang merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Dalam perjalanan 1 tahun, menurut Maya juga mengadakan bakti sosial dengan membagikan 100 paket sembako di masa Pandemi COVID-19, kepada ratusan waga desa Tunjungsari Gunung Kidul. Selain itu sudah berhasil menyelenggarakan 4 kali program KATAM, yaitu kegiatan Tadabur Alam, kajian di alam terbuka yang memilih tempat di pantai selatan provinsi Yogya, wisata air sungai di Klaten, juga di perbukitan seribu Gunung Kidul.
“Majelis Avicenna memang dipola untuk meningkatkan ilmu dan ukhuwah Islamiyah dengan variasi kegiatan, dan ini terbukti dapat menarik minat masyarakat, baik yang hadir langsung atau mengikuti live streaming. Mengingat kami juga menyediakan kajian jarak jauh berbasis media daring, semata agar muslimah tetap bisa meraih ilmu di manapun berada,” ujar Maya menutup perbincangan dengan Jogpaper.net. (ipan)