YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET –– Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) merupakan organisasi resmi yang diakui pemerintah Republik Indonesia dalam bidang komunikasi antar penduduk. RAPI lahir 10 November 1980, dan saat ini jumlah anggotanya berkembang pesat hingga lebih dari 68 ribu anggota seluruh Indonesia.
Salah satu pola komunikasi dalam organisasi RAPI disebut Net dengan kode 10.98, merupakan sarana komunikasi anggota untuk menyampaikan informasi dan sosialiasi secara berurutan dan terstruktur. Net dipandu dengan pola moderasi yang disebut Net Control Station (NCS) atau sering juga disebut Stasiun Pengendali Kegiatan.
Salah satu penyelenggara Net RAPI yang saat ini eksis hingga tembus 615 edisi, adalah RAPI lokal Sleman Timur, yang dilaksanakan setiap pagi jam 06.00 WIB melalui frekuensi direct 142.420 Mhz
“Terhitung 6 April 2022, program Net RAPI yang dinamai Sapa Mentari Pagi, sudah tembus 615 edisi. edisi pertama dilaksanakan saat awal Pandemi COVID 19, tepatnya 5 April 2020. Ini patut disyukuri, artinya selama 2 tahun telah berhasil membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID 19. Upaya membantu pemerintah ini, karena setiap edisi kami terus mensosialiasikan untuk taat protokol kesehatan,” ungkap Anas Sudiyono JZ12BGY, Ketua RAPI Sleman Timur di Ruang Sekretariat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, H. Hardo Kiswoyo, S.E., M.Si, turut mengapresiasi keberhasilan program Sapa Mentari Pagi yang sudah tembus 615 edisi di Sleman
“Dalam rangka partisipasi masyarakat untuk mensosialiasikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Sleman, saya bangga atas program RAPI Sleman TImur yang cukup terstruktur ini. Artinya ada pola yang rutin dan terus menerus untuk membantu pemerintah memutus rantai penularan COVID 19. Selamat dan sukses sudah tembus 615 edisi dalam 2 tahun ini. Tentunya harus semakin terprogram untuk lebih bermanfaat jangka panjang, meskipun pandemi sudah berakhir. Harapannya tentu RAPI Sleman Timur terus membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, dari ranah komunikasi antar penduduk melalui radio yang terstruktur dan terarah,” sambut Hardo Kiswoyo.
Kegiatan Sapa Mentari Pagi sebagai bentuk program yang diselenggarakan oleh lingkup organisasi di tingkat lokal yang terdiri dari beberapa kapanewon di Sleman, mendapat dukungan langsung dari Ketua RAPI Wilayah Kabupaten Sleman, Untung Sukaryadi
“Selamat atas keberhasilan RAPI lokal Sleman Timur, yang berhasil menjadi icon penyelenggara kegiatan Net Pagi yaitu Sapa Mentari Pagi hingga mencapai 615 edisi. Ini sebuah proses yang patut disyukuri. Program ini dimungkinkan akan diduplikasi di wilayah lain, namun tidak perlu kawatir, justru ini bukti bahwa program ini dianggap baik dan bermanfaat. Namun jangan berpuas diri, teruslah bersemangat hingga terselenggara terus menerus. Jadilah yang terbaik meskipun daerah lain juga menyelenggarakan. Berkompetisi dalam kebaikan,” kata Untung Sukaryadi, yang juga mantan Kepada Dinas Sosial Provinsi DIY ini.
Di tempat lain, keberhasilan Sapa Mentari Pagi, hingga bertahan 2 tahun, mendapat apresiasi dari Ketua RAPI Daerah Istimewa Yogyakarta, RM. Nurdi Antoro
“Sangat mengapresiasi kegiatan Sapa Mentari Pagi yang sudah berhasil mencapai 615 edisi, ini bukti konsistensi segenap Pengurus RAPI Lokal Sleman Timur dalam pertukaran informasi, baik sosial budaya dan kebencanaan. Sangat bermanfaat bagi RAPI lokal Sleman Timur pada umumnya dan RAPI Wilayah Sleman pada khususnya. Marilah anggota RAPI terus bersinergi, terbukti program ini mampu jadi percontohan untuk program wilayah, daerah hingga nasional,” kata Nurdi Antoro, yang juga merupakan budayawan dan pengusaha, pemilik resto Bubur Krecek di kecamatan Pleret, Bantul.
Keberhasilan Sapa Mentari Pagi selama 2 tahun ini menurut TUKIJO JZ12JWG, Sekretaris RAPI Sleman Timur karena didukung konsep awal yang matang, meliputi pola penentuan doorprize, pemilihan stasiun pengendali. Kuncinya memang pada sosialisasi program yang terus menerus, disamping juga mengundang Pengurus RAPI Wilayah dan Daerah untuk turut serta dalam kegiatan, sebagai bentuk dorongan terhadap kelangsungan program Sapa Mentari Pagi
“Sebenarnya, program Sapa Mentari Pagi ini adopsi dari program tahun 2012 yang diberi nama Nuansa Pagi Menyapa, saat itu bertahan 1 tahun. Namun saat ini, setelah disempurnakan konsepnya, bersyukur program Sapa Mentari Pagi bisa bertahan hingga 615 edisi,” tambah Tuki.
Tuki menambahkan, dalam menarik minat partisipasi anggota RAPI dan simpatisan, pernah disedikan doorprize perangkat komunikasi RIG Kenwood, perangkat handy talkie, beras, kompor gas, parsel lebaran, pulsa hingga dana sosial untuk peserta net pagi. Dalam even spesial bahkan per hari membagikan 20 doorprize. Terbukti peserta juga datang dari kabupaten lain seperti Magetan, Pacitan, Magelang, Ponorogo dan Purworejo.