YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Gregoria Arum Yudarwati, SIP, Mktg Com, PhD, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) memperoleh The Page/Johnson Legacy Scholar. Hibah tersebut berasal dari The Arthur W Page Center, USA periode 2022-2023 kategori Sustainability Communication.
Gregoria berhasil mendapatkan hibah dengan mengusung karya berjudul “Encouraging Pro-Environmental Behavior and Circular Economy Initiative among Women Groups in Indonesia: What Works? What Doesn’t? and Why?”
“Ini bukan kali pertama, namun sudah ketiga kali saya mendapatkan hibah ini. Tentunya bukan saya saja yang bisa duduk di kancah Internasional, melainkan UAJY yang sudah beberapa kali ada di sini, ” kata Gregoria.
Karya yang diterima hanya sepuluh dari banyaknya peserta yang mendaftar. Kunci keberhasilan Gregoria adalah menawarkan perspektif yang berbeda dalam pembuatan research tersebut. “Saya memberikan perspektif yang berbeda agar dalam sebuah pengembangan ilmu, perspektif kita yang dari Timur, didengarkan,” ujar Gregoria.
Research karya Gregoria berfokus pada komunikasi berkelanjutan perusahaan untuk mendorong kelompok perempuan menjadi pro-lingkungan dan mendukung siklus prakarsa ekonomi. Tujuan gerakan ini adalah untuk memberikan solusi atas masalah sampah di Indonesia dan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kajian ini bukan hasil pemikiran instan. Ide riset ini muncul, ketika dalam riset saya sebelumnya melibatkan banyak kelompok masyarakat di tengah proses mitigasi bencana termasuk dalam masa pandemi, berhadapan pula dengan isu sampah dan kemandirian masyarakat,” jelas Gregoria.
Kriteria pemberian hibah ini adalah kemampuan untuk mengisi kesenjangan teori dan praktek, rekam jejak peneliti, serta kesesuaian dengan misi dari The Arthur W. Page Center, USA. Di antaranya, berkontribusi pada pemahaman publik tentang bagaimana organisasi terlibat dalam komunikasi keberlanjutan dalam berbagai konteks.
Saat proses pembuatan research ini, ada beberapa tantangan yang muncul, salah satunya terkait proses pengumpulan data dan manajemen waktu. Gregoria menghadapi kendala dalam proses pengumpulan data, yaitu harus ditunda sampai turunnya level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Selain itu, juga perlu waktu membangun kepercayaan masyarakat untuk masuk ke lokasi penelitian dan diterima masyarakat. “Manajemen waktu juga perlu memperhatikan agenda ritual masyarakat, seperti di Bali yang banyak memiliki upacara keagamaan. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri namun juga memberikan pengalaman baru,” tambah Gregoria.
Gregoria berharap research ini akan terus berlanjut karena dinamika masyarakat serta ilmu yang dinamis. “Saya berharap, research ini akan terus berlanjut dan tidak akan berhenti. Hasilnya tidak hanya untuk pengembangan ilmu, namun dapat menjadi bahan pembelajaran bagi dunia praktisi, public relations serta mahasiswa untuk memahami kondisi terkini,” katanya.
Hibah ketiga kalinya ini, kata Gregoria, menunjukkan bahwa nama UAJY dan Indonesia dapat bersaing dengan universitas lain di dunia dalam kajian riset public relations. “Jika ingin menjadi international university, ya bermainlah di liga yang lebih tinggi. Sudah saatnya UAJY bergerak ke arah yang lebih besar,” sarannya.