YOGYAKARTA. JOGPAPER.NET – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah 05 kabupaten Sleman menyelenggarakan musyawarah wilayah (Muswil) dengan agenda pelaporan pertanggungjawaban ketua dan pemilihan ketua wilayah. Muswil diselenggarakan di Aula Kantor Bappeda, Komplek Perkantoran Pemda Sleman, Minggu 26 Juni 2022.
Muswil yang mengusung tema Revitalisasi Organisasi RAPI Menuju Relawan Komunikasi yang Multi Kompetensi, dibuka oleh Jazim Sumirat, SH. M.Si, staf ahli bupati bidang Pemerintahan dan Hukum yang mewakili Bupati Sleman, sekaligus membacakan sambutan tertulis bupati.
“Penyelenggaraan musyawarah wilayah ini merupakan bukti eksistensi RAPI wilayah 05. Momentum musyawarah wilayah ini juga juga merupakan isyarat yang baik bagi pengurus untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi atas program-pogram yang telah dan akan dilaksanakan,” kata Bupati dalam sambutan tertulisnya.
Bupati Sleman juga mengharapkan melalui sambutan tertulis, agar anggota RAPI mampu menjadi filter dari dampak globalisasi informasi yang memiliki pengaruh buruk bagi masyarakat. Peningkatan kualitas diri anggota mutlak dilakukan. Upaya peningkatan kua litas diri tersebut dapat dilakukan dengan membaca, berdiskusi dan silaturahmi.
Musyarawarah yang dilaksanakan di Gedung Bappeda, komplek kantor Pemda Sleman ini, juga dihadiri oleh Sekda Sleman Harda Kiswaya M.Si, utusan dari Basarnas, PMI, ORARI, POLRES Sleman, FK2RS, Pengurus Daerah RAPI DIY, perwakilan dari RAPI Lokal se-Sleman.
Dalam sambutannya, Ketua RAPI DIY Nurdi Antoro menegaskan,
“Siapapun yang terpilih nanti tidak akan bisa memuaskan seluruh anggota, tapi saya yakin akan bisa menjalankan roda organisasi menuju kemanfaatan dan nantinya kita semua akan mendapatkan ridho Tuhan” katanya.
Nurdi juga berharap agar anggota RAPI di DIY menjadi pioner bagi seluruh anggota di Indonesia, terutama dalam meneladani apa yang sudah diwariskan oleh para pendahulu.
Sebelum dilakukan proses pemilihan ketua RAPI Sleman yang baru, didahului dengan penyampaikan laporan pertanggungjawaban ketua wilayah secara lisan dan tertulis kepada seluruh hadirin. Laporan pertanggungjawaban dimintakan pertimbangan dari RAPI lokal yang melekat pada setiap kapanewon di Sleman. RAPI lokal selain menjadi penentu dalam persetujuan laporan pertangjawaban ketua, juga memiliki hak suara dalam proses pemilihan ketua wilayah.
Ditentukan oleh 10 hak suara dari perwakilan 10 RAPI lokal seluruh wilayah Sleman, proses pemilihan berlangsung dengan aman, dan secara aklamasi memilih kembali Untung Sukaryadi sebagai Ketua RAPI Wilayah Kabupaten Sleman, periode 2022 hingga 2026.
Untung Sukaryadi yang terpilih, langsung dilantik oleh Pengurus Daerah RAPI DIY, dan selanjutnya diberi kesempatan paling lambat 30 hari untuk mengisi struktur organisasi kepengurusan di tingkat wilayah.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak atas kepercayaan ini. Pada kepengurusan yang lama, mencoba melakukan segala hal yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan program pokok dan program isedentil. Program isedentil misal saat pandemi COVID-19, RAPI Sleman membantu sekolah di Sleman dalam program Pembelajaran Jarak Jauh untuk mendukung pembelajaran tatap suara, bukan tatap muka lagi,” kata Untung Sukaryadi, Ketua RAPI Sleman terpilih.
Untung Sukaryadi mengimbuhi, dalam upaya revitalisasi pada kepengurusan selanjutnya akan fokus pada peningkatan kemampuan anggota, sehingga melahirkan multi kompetensi, termasuk peningkatan informasi melalui media website. Diharapakan setiap pengurus lokal akan mampu mengisi konten website berkenaan dengan informasi dan berita kegiatan, sehingga seluruh informasi dapat menjangkau semua lapisan anggota dan masyarakat. Website berfungsi sebagai cerminan aktivitas di lokal dan wilayah, ini membutuhkan perubahan perilaku dan kesadaran.
Untung mengharapkan di periode kepemimpinan yang kedua ini, para anggota di lokal, bisa makin mandiri dalam belajar, dengan semangat merdeka belajar seperti yang digaungkan pemerintah Republik Indonesia. Artinya RAPI lokal di masing-masing kapanewon juga bisa melakukan pelatihan mandiri untuk peningkatan kompetensi anggota. Sehingga dari sinilah anggota RAPI akan selalu meningkat kemampuannya baik untuk komunikasi kebencanaan, pengabdian ke masyarakat, membantu mitra instansi, pemanfaatan media dokumentasi dan mampu gunakan perangkat pendukung terkini yang semakin modern.
“Anggota RAPI di Sleman diharapkan terus menggali kemampuannya misal terhadap kondisi Gunung Merapi dan fenomenanya. Contohnya, memahami sisi ilmiah ketika banyak binatang turun ke lereng gunung, karena kondisi di atas suhunya memanas. Hal itu bukan dari sisi tahayulnya, tapi dari sisi ilmiah dan logika secara keilmuwan memang bisa dipelajari, dan harus dikuasai,” tutup Untung. (Iswara 12ARI)