“PERASAAN saya sangat senang dan bahagia, karena telah sukses dalam penyelenggaraan yang pertama kali Asia Paper Competition (ASPC) 2022. Event ini diikuti 160 tim dari berbagai negara seperti: Indonesia, Malaysia, Thailand, Cina, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina, Sri Lanka, India, Iraq dan Bangladesh.“
Itulah ungkapan Muhammad Muhajir, SSi, MSc, selaku Ketua Panitia seusai menyelenggarakan Statistika Enthusiastic 2022 dengan agenda tunggal Asia Paper Competition 2022 yang mengangkat tema Advances on Applied Statistics and Data Science. Event ini diselenggarakan Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII).
“Adanya event ini, diharapkan ada sharing pengetahuan dan insight penelitian terbaru berkaitan dengan statistik pada berbagai bidang,” kata Muhammad Muhajir di Yogyakarta, Rabu (27/7/2022).
Dijelaskan Muhajir, kompetisi ini berlangsung hampir lima bulan, 1 Maret – 23 Juli 2022. Kompetisi dimulai dengan pengumpulan abstrak, penerimaan abstrak, pengumpullan full paper, pemilihan 30 papers terbaik, serta final penentuan 10 papers terbaik melalui presentasi yang dilaksanakan secara online pada tanggal 23 Juli 2022.
Tim juri, kata Muhajir, pada babak final presentation ada tiga yaitu pertama, Prof Andang Sunarto, PhD, Fakultas Tarbiyah dan Tadris Prodi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu. Kedua, Dr Waidah Ismail Faculty of Science and Technology Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Ketiga, Dr Atina Ahdika, SSi, MSi dari Prodi Statistika Universitas Islam Indonesia (UII). “Ada dua juri yang berasal dari luar Prodi Statistika UII. Ini untuk menjaga ke-fair-an kompetisi,” kata Muhajir.
Kata Muhajir, dari 160 tim yang mengirimkan paper, ada lima peserta dari Prodi Statistika FMIPA UII. Ada dua tim yang lolos dalam 30 papers terbaik. Tetapi kemudian hanya ada satu tim Prodi Statistika UII yang lolos final penentuan 10 tim terbaik.
Keluar sebagai juara pertama, tim mahasiswa Universiti Malaya Malaysia yang dipimpin Myat Noe Win. Juara kedua diraih tim mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Indonesia yang dipimpin Echa Anastasya Prionggo. Sedang juara tiga tim mahasiswa Universiti Tunku Abdul Rahman Malaysia yang dipimpin She Khah May.
Juara pertama mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp Rp 2.000.000/400 MYR/3400 THB dan Certificate. Juara kedua memperoleh Rp 1.800.000/350 MYR/2700 THB dan Certificate. Sedang juara ketiga mendapatkan Rp 1.500.000/300 MYR/2200 THB dan Certificate.
“Juara 4-10 mendapatkan uang penghargaan Rp 700.000/200 MYR/1500 THB dan Certificate. Juara 11-30 mendapatkan honorable prize Rp 500.000/150 MYR/1100 THB dan Certificate,” kata Muhajir.
Muhammad Muhajir menambahkan ada empat syarat untuk menjadi peserta ASPC 2022. Pertama, makalah adalah hasil penelitian original dan belum pernah diterbitkan dan/atau dikirimkan kemanapun event/jurnal/konferensi. Kedua, peserta merupakan mahasiswa aktif Strata Satu (S1) dari Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri. Ketiga, satu tim terdiri dari 2-3 mahasiswa aktif dari perguruan tinggi yang sama (boleh berbeda program studi/fakultas) disertai dosen pembimbing. Keempat, setiap tim diperbolehkan mengirimkan maksimum tiga makalah dengan ketua yang berbeda.
Kompetisi ini, kata Muhammad Muhajir, dilatarbelakangi perkembangan jenis data yang sangat beragam, serta ledakan kuantitas data yang dapat menaikkan ukuran data secara eksponensial telah mendorong munculnya Big Data. Fenomena Big Data tidak hanya meliputi ukuran (volume) saja, namun juga merangkumi jenis (variety), keberagaman (veracity), dan kecepatan (velocity).
Hal ini mendorong para ilmuwan data (Data Scientist) untuk menemukan metode yang paling robust guna mendukung sistem-sistem pembuat keputusan yang dapat menghasilkan rekomendasi secara cepat dan akurat. Dalam menganalisis Big Data, seringkali ada istilah data science yang mencakup kaedah-kaedah dalam penyiapan data (data preparation), pembersihan data (data cleansing), penggabungan (data merging), manipulasi data (data manipulation), penggalian informasi (data mining), serta interpretasi dan visualisasi (interpretation and visualization).
Metode dalam data science tidak akan pernah lepas dari tool tradisional, yang tetap ampuh terbukti dapat menangani Big Data, jika dibandingkan model soft computing dan/atau machine learning lainnya, yaitu metode yang berbasis ilmu statistika. “Kajian tentang penggunaan statistika untuk data science sedang mencapai puncak tren penelitian jika dibandingkan dengan aplikasi statistika pada bidang-bidang lainnya,” kata Muhajir.
Tujuan ASPC 2022 , kata Muhammad Muhajir, sebagai forum untuk sharing pengetahun dan mendapatkan insight penelitian terbaru berkaitan dengan statistik pada berbagai bidang. Di antaranya, actuarial science, big data analytics, bio statistics, data architecture for new business, data science, data science in new business post Covid-19 pandemic, statistical approach in disaster mitigation and management, statistical measurement in online business process and academic, statistics for covid-19 data analytics, statistics for economy and business, statistics for education, statistics for health, statistics for industry, statistics for social sciences, survival analysis, theoretical statistics, dan other related fields. (*)