YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) menempati gedung baru di Kampus UII Terpadu Jalan Kaliurang kilometer 14,5 Yogyakarta. Menyusul peresmian Gedung FIAI oleh Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD, Jumat (30/12/2022).
Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs Suwarsono, MA mengharapkan Gedung Baru ini akan meningkatkan kepercayaan diri FIAI UII. Sebelumnya, FIAI berada di beberapa tempat yaitu Program Pascasarjana di Kampus Demangan Yogyakarta, dan Program Sarjana menempati Gedung Laboratorium Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII.
“FIAI memiliki peran signifikan dan kontribusinya ditunggu-tunggu masyarakat. Kehadiran Gedung Baru ini akan membuat simple, fungsional, dan tegas,” kata Suwarsono.
Sedang Fathul Wahid mengatakan pembangunan gedung baru FIAI ini memiliki hubungan emosional dan catatan sejarah. Sebab peletakan batu pertamanya, 1 Juni 2018 bertepatan dengan pelantikan periode pertamanya sebagai Rektor UII. :”Gedung ini jama’ atau megah, teduh dan tegas dalam pemikiran,” kata Fathul.
Sementara Suharyatmo, Kepala Departemen Infrastruktur Yayasan Badan Wakaf UII, menjelaskan gedung ini mulai dibangun tanggal 24 Agustus 2018 dan selesai 31 Desember 2022 dengan menghabiskan dana sebesar Rp 63,7 miliar. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 4.290 dan luas bangunan 13.834,06 dengan penyerapan tenaga kerja 170 orang.
Bangunan ini terdiri lima lantai, satu semi basement dan satu basement. Ruang kuliah pada bangunan ini terdiri dari kelas sedang dengan 15 ruang dan kelas besar dengan empat ruang. Gedung ini juga memiliki ruang laboratorium komputer, microteaching, inkubator bisnis, dan auditorium di lantai atas dengan kapasitas 200 orang.
Fasilitas lain yaitu terdapat ruang kemahasiswaan, simulasi sidang, rapat dan karyawan. Selain itu bangunan ini dapat menampung parkir 150 motor dan 40 mobil dilengkapi dengan backup genset 800 kVa. “Konsep yang digunakan di gedung ini yaitu simple modern green building dengan fleksibilitas fungsi ruang yang baik dengan low maintenance, dan energy efficient dalam penggunaan energi,” kata Suharyatmo. (*)
