Penggiat radio komunikasi di Sleman bagian utara, sebagian tergabung dalam organisasi resmi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI). Menjadi anggota RAPI, salah satu peran dalam masyarakat adalah mengabdikan diri melalui ranah komunikasi. Anggota RAPI di Sleman bagian utara, diwadahi dalam organisasi formal RAPI Lokal Sleman Utara, yang meliputi anggota RAPI Kapanewon Pakem, Kapanewon Turi dan Kapanewon Cangkringan. Dalam mewujudkan kualitas dan jangkauan komunikasi, RAPI Lokal Sleman Utara, mendirikan RPU (Radio Pancar Ulang) di Bukit Turgo, Dusun Turgo, Sleman. Dengan kemampuan perangkat RPU yang baik, maka perangkat kecil seperti HT (handy talkie) yang digunakan relawan di lereng dan hutan gunung Merapi pun mampu mengirim sinyal informasi, yang kemudian diteruskan ke berbagai wilayah di sekitar Gunung Merapi dengan kehandalan perangkat RPU Turgo.
Dampak erupsi Gunung Merapi pernah secara langsung menelan korban di Dusun Turgo, sebanyak 40 warganya meninggal dunia terdampak awan panas gunung pada tahun 1994. Kejadian tragis yang banyak menelan korban jiwa ini, terjadi saat gelaran acara pernikahan, mendadak awan panas menghampiri lokasi acara perhelatan.
Pada titik lokasi kejadian yang menelan korban jiwa tahun 1994 inilah, perangkat RPU Turgo saat ini dipasang kembali, selain sebagai lambang monumental juga sebagai upaya antisipasi dan misi kemanusiaan pada masa mendatang. Pemasangan RPU Turgo memasuki tahun kedua, sejak dipasang tahun 2020. Dalam rangka tasyakuran 2 tahun berdirinya RPU Turgo, RAPI lokal Sleman Utara, mengadakan silaturahim pengguna RPU Turgo, Minggu 22 Januari 2023, dihadiri anggota RAPI Lokal Sleman Utara, donatur RPU, dan para pendukung keberadaan RPU Turgo, Dusun Turgo,
“Patut kita syukuri bersama, selama 2 tahun RPU ini sudah memiliki banyak manfaat, bahkan perkembangan di sekitar merapi dapat dikomunikasikan untuk pemantauan. Hal sederhana saja, terjadi luapan sungai di lereng Merapi, bisa dilaporkan oleh anggota di bantaran sungai, dan dimonitor oleh seluruh warga DIY dan Jateng melalui frekuensi 142.920 Mhz. Terimakasih kepada seluruh pendukung berdirinya RPU RAPI Lokal Sleman Utara, yang selama ini sudah membantu secara ikhlas. Mungkin tidak semua pihak sadar akan manfaat RPU ini, tapi kami di Sleman Utara, sangat merasakannya, terutama pada kondisi mendadak dan darurat,” kata Kartono, JZ12EAJ, Ketua RAPI Lokal Sleman Utara dalam sambutan pembuka acara tasyakuran.
Acara tasyakuran RPU Turgo dihadiri 57 orang, dipandu MC oleh IP Iswara, JZ12ARI membagikan 47 doorprize, berupa sebuah antena G7 VHF, 7 perangkat HT VHF, dan puluhan perlengkapan komunikasi. Tasyakuran ini juga sebagai ajang evaluasi antar anggota, berkenaan kualitas pancaran dan jangkauan penerimaan RPU, sehingga dihadiri juga sebagai spontanitas personel dari anggota RAPI di luar Sleman, bahkan dihadiri oleh serta salah satu anggota RAPI Batam Riau yang kebetulan tertarik dengan kebersamaan pengguna RPU Turgo.
RPU Turgo, menurut salah satu anggota RAPI Edward Ilyas JZ12BBM alias Mbah Tukul,
“RPU Turgo ini sangat bermanfaat karena tetap bisa berkomunikasi dalam kondisi apapun tanpa biaya, di segala kondisi. Semoga semua penggunanya sehat dan murah rezeki,” ungkap Mbah Tukul.
Keberadaan RPU Turgo, mampu menjadi mediasi komunikasi bagi anggota RAPI di Sleman, Klaten, Magelang, Boyolali bahkan sampai lereng Gunung Sumbing.
“RPU ini jangkauannya luas, bahkan penggunanya tidak saja dari Sleman, namun juga kabupaten lain, melingkar di seputaran Gunung Merapi. Bahkan ada anggota RAPI dari lereng Gunung Sumbing rajin berkomunikasi melalui RPU Turgo ini,” ulas Harman Wiprianto JZ12BBN alias Mbah Blangkon
Di tengah acara tasyakuran, diadakan doa bersama untuk warga Sleman Utara, anggota RAPI dan segenap pendukung RPU. Sesi doa bersama dipimpin oleh H. Sriwata, JZ12NE yang juga merupakan pengasuh pondok yatim dhuafa di Pakem, Sleman. (ISW-ARI)