YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) menggelar Coffee Ramadhan Lecture, di Ruang IRC, Jumat (31/3/2023). Coffee Ramadhan Lecture ini mengangkat tema ‘Tol Laut dan Kebijakan Mobilitas Nasional Masa Depan.’
Ada dua pembicara yaitu Pramusinto SE,MM, Direktur Keuangan PT PP Semarang Demak; dan Novik Kurohman ST, MSc, HRD Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Keduanya merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis dan FTSP UII. Sedang host, Dr Ir Arif Wismadi, M.Sc, dosen Arsitektur dan Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII.
Dijelaskan Dekan FTSP UII, Dr -Ing Ir Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, perguruan tinggi jangan sampai sekedar menjadi menara gading yang sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh masyarakat luas. Tetapi kerja keras akademisi untuk ikut menciptakan kebaikan bangsa dan kemanusiaan pada umumnya harus diketahui masyarakat luas.
“Kehadiran kedua pemateri ini merupakan bukti proses pendidikan walaupun cukup lama, bisa berpengaruh dan menghasilkan dampak kepada masyarakat melalui beragam cara, beragam proses dalam pengabdian hidup,” kata Ilya.
Ilya berharap kehadiran Coffee Ramadhan Lecture, jika di hari biasa Coffee Morning Lecture dapat menciptakan suasana belajar bersama. Pada lecture ini banyak perspektif yang bisa diskusikan. “Adanya tol laut, tol darat, tol udara ternyata memuculkan banyak perspektif yang harus didiskusikan oleh semua pihak. Kita berharap ini menjadi mata kuliah terprofesional,” katanya.
Sedang Pramusinto mengatakan saat ini jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia sepanjang 2.623 kilometer. “Jalan ini membentang dari Pulau Sumatera hingga Papua. Terbesar ada di daerah Pulau Jawa. Selain itu, masih ada ruas-ruas jalan tol yang masih dalam konstruksi atau pengerjaan,” kata Pramusinto.
Di Jawa Tengah, tambah Pramusinto, PT PP Semarang Demak mengerjakan Tol Semarang-Demak, antara Kaligawe-Sayung-Demak sepanjang 26 kilometer. Sedang wilayah lain di Jawa Tengah, menurut rencana akan dibangun tol Batang-Cilacap, dan Cilacap-Yogyakarta.
“Tujuan menyelenggarakan jalan tol adalah untuk pemerataan pembangunan, efisiensi pelayanan distribusi barang, memperlancar lalu lintas, meringankan dana pemerintah. Saat ini BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) ada sekitar 58 dari Sumatera – Papua,” katanya.
Sementara Arif Wismadi mengatakan kehadiran jalan tol untuk mempersingkat waktu hubungan antar kota dan pulau. Kehadiran tol laut diharapkan bisa menekan ongkos transportasi sehingga harga barang-barang di Surabaya dengan Timika dan Papua bisa sama. (*)