JAKARTA, JOGPAPER.NET — Penerapan budaya Akhlak di lingkungan Badan Usaha Milik Negera (BUMN), khususnya PT Angkasa Pura II KCU Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta masih perlu terus dikampanyekan. Budaya Akhlak merupakan gagasan Menteri BUMN, Erick Thohir yang dicetuskan beberapa saat setelah menduduki jabatannya.
Akhlak merupakan kepanjangan kepercayaan (Amanah), mengeksekusi program dan kegiatan secara bagus (Kompeten), saling menguatkan (Harmonis). Kemudian, menjunjung tinggi kepentingan bangsa & negara di atas kepentingan perusahaan (Loyal), terbiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan (Adaptif), dan mengutamakan gotong royong dalam beraktivitas (Kolaboratif).
Itulah hasil penelitian skripsi yang dilakukan Sesare Putra Dwikiara, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Manajemen, Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Skripsi tersebut berhasil dipertahankan dalam ujian secara virtual, Senin (5/6/2023), di hadapan tim penguji yang terdiri Dr Mafizatun Nurhayati, SE, MM (Dosen Pembimbing) Dr Mochamad Soelton, SPsi, MM, CHRMP, Psikolog (Ketua Penguji Sidang) dan Dr Nia Kusuma Wardhani, SKom, MM (Anggota Penguji).
Sesare Putra Dwikiara mengangkat judul skripsi ‘Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Intrinsik Terhadap Disiplin Kerja Dengan Budaya AKHLAK BUMN sebagai Variabel Moderasi di Unit Safety, Risk & Quality Control PT Angkasa Pura II KCU Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.’ Ia mewawancari sebanyak 108 karyawan Unit Safety, Risk & Quality Control KCU Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II (Persero).
Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh. Sedang metode pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan instrumen penelitian adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Model – Partial Least Square dengan Variabel Moderasi.
Berdasarkan hasil penelitian, Sesare Putra Dwikiara memberikan empat rekomendasi. Pertama, Managemen PT Angkasa Pura II, khususnya unit Safety Risk & Quality Control, perlu rutin menjalankan program kerja. Di antaranya, inspeksi bersama, Ramp Safety Campaign, Terminal Safety Campaign agar karyawan lebih mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukan serta dampaknya bagi keselamatan penerbangan.
Kedua, Managemen PT Angkasa Pura II perlu memberikan wadah dengan melakukan program yaitu pelatihan komunikasi, diskusi terbuka, dan gathering untuk meningkatkan kelancaran komunikasi karyawan. Ketiga, Managemen PT Angkasa Pura II perlu memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
“Hal ini dimaksudkan untuk menggali potensi bisnis yang menguntungkan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan penerbangan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan,” kata Sesare Putra.
Keempat, tambah Sesare, Managemen PT Angkasa Pura II perlu mendorong seluruh karyawan agar dapat menaati peraturan dan pedoman kerja yang berlaku di perusahaan. “Sehingga seluruh insan BUMN diharapkan dapat mengimplementasikan AKHLAK dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja maupun masyarakat,” kata Sesare.
Sementara Mochamad Soelton mengatakan Sesare Putra Dwikiara berhasil lulus Sidang Skripsi dengan predikat Sangat Memuaskan. Soelton mengapresiasi penelitian Sesare yang bisa memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan yang ditelitinya. (*)