YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) wajib menanamkan jiwa Corporate Culture pada sivitas akademikanya. Corporate Culture dapat mendukung lingkungan kerja yang positif, menciptakan karyawan yang antusias dan termotivasi, menciptakan karyawan yang bernilai tinggi serta mendorong dan meningkatkan kualitas, kinerja dan produktivitas karyawan.
Hal tersebut diungkapkan Dr Sutarno Bintoro, SS, SE, MM, Director of Bus Dev & Compliance Gan Konsulindo Group pada Kuliah Umum mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Gedung Olah Raga UNY Senin (7/8/2023). Sutarno mengangkat materi kuliah dengan tema ‘Implementasi Corporative Culture pada Perguruan Tinggi PTNBH.’
Sutarno Bintoro merupakan alumni Fakultas Bahasa Seni dan Budaya (FBSB) UNY. Ia telah mempunyai pengalaman di berbagai bidang, di antaranya, sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan Principal Expert Fraud Prevention and Audit Support PT Pertamina (Persero), Penyuluh anti Korupsi Utama di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan anggota KLFI (Komunitas Linguistik Forensik Indonesia).
Lebih lanjut Sutarno menjelaskan Corporate Culture merupakan seperangkat nilai dan norma. Corporate Culture merupakan pedoman bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan setiap anggotanya harus mengikuti prinsip agar bisa diterima dalam organisasi.
Sutarno menambahkan banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan diterapkan Corporate Culture. Di antaranya, mendukung lingkungan kerja yang positif, menciptakan karyawan yang antusias dan termotivasi, menciptakan karyawan yang bernilai tinggi serta mendorong dan meningkatkan kualitas , kinerja dan produktivitas karyawan.
Sikap, kata Sutarno, menjadi hal penting yang harus diperhatikan jika ingin membentuk sebuah keberhasilan bagi perusahaan, kampus, atau lembaga. Jika seluruh anggota dalam sebuah lembaga memiliki sikap yang baik, maka lembaga tersebut akan memiliki nama baik dan dipercaya oleh seluruh masyarakat. “Kesuksesan itu 80% ditentukan oleh attitude dan 20% oleh bakat,” kata Sutarno Bintoro.
Selain attitude atau sikap, tambah Sutarno, sebagai sebuah perguruan tinggi yang mempunyai nama besar UNY juga harus menanamkan jiwa spiritualitas. “Spiritualitas memiliki dampak signifikan dan positif terhadap sebuah attitude dalam pekerjaan seperti komitmen dalam bekerja, tingkat kepuasan dalam bekerja, performa pekerjaan, dan bagaimana seseorang bertanggung jawab dalam bekerja,” katanya.
Menurut Sutarno, jika seseorang sudah memiliki jiwa spiritualitas, maka otomatis akan rajin beribadah. Salah satu fungsi ibadah adalah sebagai kontrol untuk selalu mengingat Allah dan selalu berudah berbuat baik. “Setelah menanamkan attitude yang baik serta spiritualitas, yang terakhir yang harus dibudayakan adalah semangat integritas,“ kata Sutarno Bintoro. (*)