YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) menyalurkan Sedekah 100 Tanki Air Bersih kepada masyarakat Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyerahan dilakukan Dekan FTSP UII, Prof Dr -Ing Ir Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI, kepada Lurah Sumberwungu, Ispramoyo di Balai Kalurahan, Jumat (27/10/2023).
Ilya Fadjar Maharika mengungkapkan kegiatan Sedekah Air Bersih ini merupakan bentuk kepedulian kepada sesama dan juga menanamkan karakter peduli serta berbagi. Ilya menyatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda dalam rangka Milad ke 59 tahun FTSP UII.
Pada Milad ke 59 tahun FTSP UII mengangkat tema ‘Tautkan Hati, Niatkan Berbagi.’ “Kegiatan sedekah air bersih ini bisa terlaksana atas dukungan seluruh civitas akademika FTSP UII, mitra dan relasi serta sponshorship,” kata Ilya Fadjar Maharika.
Ilya menambahkan selain kegiatan sosial sedekah air bersih, rangkaian milad FTSP UII ke 59 tahun juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan. Di antaranya, kegiatan ilmiah, FTSP Bersholawat, kompetisi olah raga, penghargaan dosen dan Tendik berprestasi, dan di puncak milad dengan menggelar family gathering pada 11 November 2023.
“Konsep puncak milad kali ini dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar kampus. Selain itu ada potluck, yaitu berbagi masakan dan makanan antar keluarga besar FTSP UII,” kata Ilya.
Ispramoyo menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas kepedulian dan bantuan yang diberikan FTSP UII. Ia juga menyampaikan nantinya, bantuan tersebut akan didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan. “Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut pada tahun-tahun mendatang,” kata Ispramoyo.
Sementara salah satu warga Karanggebang, Sugeng mengungkapkan bantuan air bersih tersebut sangat ditunggu-tunggu dan diharapkan untuk kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan warga masyarakat dalam mendapatkan air bersih.
Musim kemarau yang cukup panjang ini membuat beberapa wilayah di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan. Mata air yang sudah mulai mengering menjadikan beberapa warga desa harus mencari dan membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (*)