PURWOKERTO, JOGPAPER.NET — Abida Massi Armand, mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jendral Soedirman (FEB Unsoed) saat ini sedang mengikuti Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 di Universiti Malaya, Malaysia. Ia membagikan pengalaman berhasil meraih Program IISMA yang diminati banyak mahasiswa di seluruh Indonesia.
Menurut Abida, Program IISMA merupakan kesempatan langka dan untuk meraihnya membutuhkan persiapan matang. Sebab pendaftar IISMA 2023 sebanyak 12.704 mahasiswa berprestasi dan hanya dipilih sebanyak 1.692 orang.
Tip pertama, kata Abida, perlunya memperkaya prestasi pada daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (CV). “Saya mengikuti berbagai kompetisi sesuai minat saya, termasuk lomba essay argumentatif dan lomba debat,” kata Abida Massi Armand.
Kata Abida, dirinya tidak selalu menang dalam setiap lomba yang diikutinya. Namun keikutsertaan dalam berbagai lomba tersebut telah memberikan pengalaman berharga dalam mengembangkan keterampilan.
Tip kedua, akses informasi yang tepat dan niat yang kuat adalah kunci utama. Tip ketiga, terdorong oleh semangat dan wejangan dari orangtuanya. Ayahnya, mendorongnya untuk tidak menjadi seorang yang medioker atau sebagai orang yang biasa saja atau tanpa kesuksesan yang luar biasa.
Tip keempat, dukungan dan fasilitas dari perguruan tinggi tempat kuliah. “Unsoed memberikan bantuan dana untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan juga memberikan dukungan penuh dalam proses pendaftaran program IISMA 2023,” kata Abida.
Menurut Abida, tantangan terbesar dalam menuju kesuksesan adalah perasaan kurang percaya diri. Tetapi Abida merasa optimis dalam sistem meritokrasi, peluang setiap orang sama tanpa memandang asal universitas. “Saya hanya fokus pada pengembangan diri dan tetap terpaku pada tujuan,” katanya.
Selama mengikuti Program IISMA di Malaysia, Abida merasa banyak mendapatkan pengalaman. Ia bisa bertemu dengan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia. “Pesan saya untuk para generasi muda, janganlah terhenti oleh rasa takut dalam menghadapi kompetisi. Tetaplah realistis, manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mewujudkan ambisi,” katanya. (*)