YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan limbah janggel jagung untuk media tanam jamur. Mahasiswa UNY yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempraktekannya di Dusun Gagan, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Mereka adalah Ivan Ardiyanto Program Studi (Prodi) Pendidikan Administrasi dan Perkantoran, Vina Mega Utami (Pendidikan Kimia), Aqiel Fauzan Abdur Rahman (Pendidikan Teknik Mesin), Desyana Syafitri (Pendidikan Teknik Mesin), Arinda Rahma Fatih (Bimbingan dan Konseling). Kemudian Bella Visca Sirait (Pendidikan Usaha dan Rekreasi), Widya Ghina Tyas (Pendidikan Usaha dan Rekreasi), Muhammad Nur Fauzan (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), Niken Juni Anisa Putri (Pendidikan Administrasi dan Perkantoran), dan Asyadiva Sekar Lintang (Bimbingan dan Konseling).
Menurut Ivan Ardiyanto, penanggung jawab program kerja ini menyatakan di Dusun Gagan banyak ditemukan limbah janggel jagung dan warga belum memanfaatkan secara optimal. Akhir-akhir ini warga sedang panen jagung dan janggelnya tidak dimanfaatkan secara optimal.
“Mereka memanfaatkan janggel jagung sebagai pupuk tanaman yang dilakukan dengan membiarkan di kebun kebun mereka. Karena itu, tim mahasiswa KKN UNY mendapatkan ide inovatif untuk memanfaatkan limbah janggel jagung sebagai media tanam jamur,” kata Ivan Ardiyanto di Kampus UNY Yogyakarta, Rabu (13/12).
Menurut Vina Mega Utami, janggel jagung dapat digunakan sebagai media tanam jamur. Sebab dalam janggel jagung mengandung zat alami berupa lignoselulosa yang berpotensi dijadikan media tanam alternatif dalam budidaya jamur.
“Selain kandungan yang terdapat dapat janggel jagung keberhasilan media tanam jagung ini dipengaruhi oleh tempat yang lembab, dan ditambah bahan-bahannya juga menentukan” kata Vina.
Bahan pendukung tersebut, di antaranya, urea yang berfungsi sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhan jamur. Kemudian ragi tape yang berfungsi sebagai pengatur ph dan suhu, dan bekatul sebagai sumber zat gizi serta penyiraman setiap hari yang dilakukan selama 10-14 hari, dalam waktu tersebut jamur dapat di panen.
Jamur janggel jagung ini termasuk jenis jamur dari golongan Basidiomycota karena memiliki basidium (seperti payung). Kandungan jamur janggel jagung ini terdiri dari bahan kering 90.0%, protein kasar 2.8%, lemak kasar 0.7%, abu 1.5%, serat kasar 32.7%, dinding sel 80%, selulosa 25,0%, lignin 6.0% dan ADF 32%.
“Dari pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa jamur janggel jagung memiliki kandungan gizi/nutrisi yang tinggi dan sangat baik untuk kebutuhan tubuh manusia,” kata Vina.
Sementara Ketua RT 3 Dusun Gagan, Sungkono mengatakan selama ini limbah janggel jagung hanya dibuang dan dijadikan bahan bakar. “Adanya pelatihan inovasi media tanam jamur dari janggel jagung ini memungkinkan dapat memberikan pemanfaatan yang lebih khususnya pada limbah janggel jagung yang sudah dibuang,” kata Sungkono. (*)