PURWOKERTO, JOGPAPER.NET — Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah membuka Program Studi (Prodi) Proteksi Tanaman, awal Bulan Februari 2024. Prodi Proteksi Tanaman yang berada di Fakultas Pertanian ini fokus pada pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan pengelolaan OPT Durian sebagai Mata Kuliah (MK) wajibnya.
Koordinator Program Studi Proteksi Tanaman, Prof Ir Loekas Soesanto MS, PhD mengatakan Prodi yang dipimpinnya fokus pada mempelajari pengamanan produksi pertanian melalui manajemen kesehatan tanaman. “OPT itu terdiri dari hama, pathogen, dan gulma. Pengelolaan OPT bertujuan untuk mengurangi kerusakan tanaman, konservasi lingkungan dan juga manajemen sumber daya hayati dalam rangka memelihara keseimbangan agroekosistem,” kata Loekas.
Lebih lanjut Loekas yang juga ahli pengendalian hayati OPT, menjelaskan tentang keunggulan program studi ini. “Keunikan Prodi Proteksi Tanaman, merupakan satu-satunya program studi di Jawa Tengah dengan mata kuliah menajemen OPT, manajemen kesehatan tanaman, pengelolaan tanaman, pengelolaan OPT Durian sebagai Mata Kuliah (MK) wajib program studi,” jelasnya.
Sedang Dekan Fakultas Pertanian Prof Dr Ir Sakhidin MP, mengatakan Prodi S1 Proteksi Tanaman mengatakan bukan 100% baru. Sebab sebelum tahun 2008, Unsoed sudah memiliki Prodi Proteksi Tanaman. Namun adanya beberapa pertimbangan, tahun 2008 Prodi Proteksi Tanaman ini digabung dengan Prodi Agroteknologi.
“Setelah adanya saran dan masukan dari stakeholder, maka dosen-dosen Program Studi Proteksi Tanaman mengadakan rapat mengusulkan dan mengumpulkan persyaratan, kemudian diajukan. Pada tanggal 29 Desember 2023 keluar SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No. 997/E/O/2023 yang mengijinkan untuk pembukaan program studi Proteksi Tanaman,” kata Sakhidin.
Sementara Rektor Unsoed, Prof Dr Ir Akhmad Sodiq, MSc Agr IPU ASEAN Eng, mengatakan perguruan tinggi memiliki dua amanah. Pertama, menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan utuh. Kedua, perguruan tinggi sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Pembukaan Program Studi Proteksi Tanaman, menambah penguatan sumber daya manusia terutama di bidang proteksi tanaman,” kata Rektor. (*)