MALANG, JOGPAPER.NET — Delegasi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTIUII) Yogyakarta melakukan kunjungan industri ke Bank Sampah Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (12/8/2024). Delegasi Jurusan Teknik Industri terdiri dari Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik).
Delegasi Jurusan Teknik Industri FTI UII diterima Isa Trio Zulmi Azis, administrator Bank Sampah Malang. Selama kunjungan, Delegasi Jurusan Teknik Industri FTI UII diajak melihat langsung proses kerja di lapangan.
Delegasi juga mendapat kesempatan untuk mempelajari berbagai aspek dari proses bisnis Bank Sampah Malang. Di antaranya, mulai dari proses pemilahan sampah, sistem pengumpulan, hingga metode daur ulang dan pemanfaatan sampah yang ramah lingkungan.
Zulmi Azis menjelaskan Bank Sampah Malang (BSM), merupakan lembaga yang berbadan hukum koperasi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Malang dan CSR PT PLN Distribusi Jawa Timur. Selama ini, Bank Sampah Malang telah menerapkan berbagai metode inovatif dalam pengolahan sampah untuk mencapai pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan.
BSM, kata Zulmi Azis, telah berhasil menghidupkan bank sampah hingga mampu mengurangi sampah di Kota Malang. Bahkan omset Bank Sampah Malang saat ini mencapai Rp 45 – 50 juta perbulan dengan 861.000 nasabah.
Selain itu, kata Zulmi Azis, Bank Sampah Malang juga memberikan manfaat bagi nasabahnya. Di antaranya, peningkatan kesadaran lingkungan, insentif ekonomi, akses ke produk daur ulang, pengurangan biaya pengelolaan sampah, kontribusi pada kesehatan lingkungan, dan partisipasi dalam program komunitas.
Menurut Zulmi Azis, nasabah Bank Sampah Malang tidak hanya mendapatkan keuntungan pribadi menjadikan linkungan tempat tinggalnya menjadi bersih. Tetapi nasabah juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan lingkungan yang lebih luas.
“Kami sangat senang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman kami dengan delegasi Jurusan Teknik Industri FTI UII. Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi dan sistem industri dapat diintegrasikan dalam pengelolaan sampah,” kata Zulmi Azis.
Sedang Dr Ir Agus Mansur, ST, M Eng Sc, IPU, Dosen Jurusan Teknik Industri dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UI mengatakan sangat terkesan dengan keberhasilan lembaga ini dalam mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Bank Sampah mampu menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tentang menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi yang signifikan.
“Kunci keberhasilan Bank Sampah ini terletak pada sinergi yang kuat antara masyarakat, LSM, industri, dan pengepul, yang semuanya didukung oleh keterbukaan manajemen serta edukasi yang terus-menerus kepada masyarakat. Pendekatan kolaboratif dan transparansi ini menjadi fondasi penting dalam mencapai keberlanjutan program pengelolaan sampah di wilayah tersebut,” kata Agus Mansur.
Sementara Dr Drs Imam Djati Widodo, M Eng Sc, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII mengatakan kunjungan industri merupakan Program Kerja Tahunan. Tahun 2024, kunjungan diarahkan pada industri atau institusi yang terkait dengan isu lingkungan dan ekonomi berkelanjutan. Salah satunya, ke Bank Sampah Malang.
Imam mengatakan isu lingkungan dan penanganan sampah sangat penting untuk diselesaikan. Sebab beberapa alasan antara lain terkait pengurangan limbah, konservasi sumber daya, pengurangan emisi karbon, dan ekonomi berkelanjutan.
“Kunjungan ke Bank Sampah Malang ini memberikan warna dan sangat bermanfaat. Pengalaman ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana penerapan konsep-konsep teknologi industri dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah,” kata Imam.
Kunjungan Industri ini, tambah Imam, tidak hanya memberikan wawasan baru bagi Delegasi saja. Tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi penelitian lebih lanjut antara Jurusan Teknik Industri FTI UII dan Bank Sampah Malang. Khususnya, pengembangan solusi inovatif di bidang teknologi pengelolaan sampah. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan terjalin sinergi yang positif dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan,” harap Imam. (*)