Dosen UMY Ciptakan Kalurahan Sehat dalam Inklusivitas Disabilitas danLansia

Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat dosen UMY bersama kader Organisasi Kalurahan Sehat Girimulyo. (foto : istimewa)
Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat dosen UMY bersama kader Organisasi Kalurahan Sehat Girimulyo. (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Girimulyo merupakan kalurahan yang pernah terjadi kasus bunuh diri di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan keterangan dari polisi dan pemerintah kalurahan, setidaknya ada tiga faktor utama penyebab orang di sana melakukan bunuh diri.

Pertama, faktor kesehatan seperti gangguan kejiwaan, sakit lama yang tidak sembuh-sembuh. Kedua, faktor sosial seperti warga berusia lanjut yang hidup kesepian dan memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitas sosial dan beban hidup. Ketiga, faktor ekonomi seperti beban hidup yang semakin berat terlebih lagi dengan adanya dampak pandemic.

Bacaan Lainnya

Itulah yang melatarbelakangi Tim dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kalurahan Girimulyo tersebut. Mereka ingin mewujudkan Kalurahan Sehat dalam inklusivitas disabilitas dan lanjut usia (Lansia).

Mereka adalah Dr Arni Surwanti, MSi sebagai koordinator, dan beranggotakan Dr dr Warih Andan Puspitosari, MSc, SpKJ(K) dan Retno Widowati PA, PhD. Mereka memilih Kalurahan Girimulyo karena kalurahan ini merupakan salah satu wilayah yang pernah terjadi kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul.

“Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini mencari solusi permasalahan dengan menggunakan peran Kalurahan Sehat. Tujuannya, untuk memastikan terwujudnya inklusi bagi lansia dan disabilitas dalam bidang sosial, kesehatan, dan ekonomi,” kata Arni Surwanti di Yogyakarta, Sabtu (21/9/2024).

Lebih lanjut Arni mengatakan ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian kepada masyarakat ini. Di antaranya, pendataan, penyusunan standard operasional prosedur (SOP), pemberdayaan ekonomi, dan pelatihan manajemen.

Pendataan, kata Arni, meliputi penyusunan tool pendataan, pelatihan pendataan, pendataan dan rekapitulasi data. Kemudian penyusunan standard operasional prosedur intervensi spesifik pada penyandang disabilitas dan Lansia.

Selanjutnya, pemberdayaan ekonomi pelatihan ketrampilan membuat makanan olahan berbahan dasar ikan dan tepung mokaf. Juga meningkatkan kemampuan melakukan asesmen kebutuhan disabilitas dan Lansia; meningkatkan kemampuan pemberian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat berkualitas tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan yang inklusif pada penyandang disabilitas dan lansia;

Selain itu, penyusunan standard operasional prosedur intervensi spesifik pada penyandang disabilitas dan Lansia. Kemudian pelatihan manajemen, termasuk pemasaran produk dan memberikan pelatihan kewirausahaan.

“Mitra program pemberdayaan kemitraan masyarakat ini adalah Organisasi Kalurahan Sehat Girimulyo. Organisasi Kalurahan Sehat ini dengan pengusul akan bersama menjalankan program yang direncanakan, dengan memastikan keterlibatan penyandang disabilitas dan Lansia tingkat desa dalam setiap tahapan kegiatan dan dilaksanakan bersama mahasiswa,” tambah Arni.

Menurut Arni, agar ada keberlanjutan program yang dilaksanakan Organisasi Kalurahan Sehat, maka pelaksanaan kegiatan Kalurahan Sehat dapat menggunakan dana anggaran desa. Selain itu, juga dapat menggunakan dana anggaran kapanewon dan dana anggaran kabupaten guna menjamin penyandang disabilitas dan Lansia mendapatkan haknya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *