Empat Pimpinan BPRS HIK MCI Menjadi Pengurus MES DIY 2024-2027

Ketua Umum MES DIY, Edy Suandi Hamid yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) dan pengurus lain saat dilantik di JEC, Jumat (25/10/2024). (foto : istimewa)
Ketua Umum MES DIY, Edy Suandi Hamid yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) dan pengurus lain saat dilantik di JEC, Jumat (25/10/2024). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Empat pimpinan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Harta Insan Karimah Mitra Cahaya Indonesia (BPRS HIK-MCI) Yogyakarta terpilih menjadi pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (MES DIY) periode 2024-2027. Mereka adalah Prof Dr Edy Suandi Hamid, MEc (Dewan Komisaris BPRS HIK MCI) sebagai Ketua Umum MES DIY; Dede Haris Sumarno (Komisaris Utama BPRS HIK MCI) sebagai Wakil Ketua; Kholid (Direktur Utama BPRS HIK MCI) sebagai Wakil Ketua Departemen Perbankan; dan Ahim Abdurahim (Dewan Pengawas Syariah) sebagai Dewan Pakar MES DIY.

Pelantikan Pengurus MES DIY periode 2024-2027 dilakukan A Iskandar Zulkarnain, MM, Sekretaris Pengurus Pusat (PP) MES di Jogja Expo Center, Jumat (25/10/2024). Pelantikan dilaksanaan bersamaan dengan Pembukaan Kegiatan SiBakul Halal Festival yang berlangsung Kamis – Ahad (24 – 27/10/2024).

Bacaan Lainnya

Dede Haris mengungkapkan partisipasi BPRS HIK MCI pada kepengurusan MES DIY menunjukkan kepercayaan masyarakat dan formatur MES terhadap kapasitas serta kredibilitas lembaga ini. Adanya empat pimpinan BPRS HIK MCI di dalam kepengurusan MES DIY merupakan bukti pengelola BPRS HIK MCI memiliki kompetensi dan kredibilitas di masyarakat, khususnya di mata formatur MES.

“Kami berharap, masuknya pimpinan BPRS HIK MCI dalam kepengurusan ini bisa memberikan warna positif bagi MES DIY. Selain itu, juga dapat berkontribusi bagi kemajuan BPRS dan lembaga syariah di Yogyakarta,” kata Dede Haris.

Sedang Kholid menyatakan keikutsertaan beberapa pimpinan BPRS HIK MCI di MES DIY merupakan bentuk nyata kontribusi BPRS dalam memasyarakatkan ekonomi syariah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kehadiran BPRS HIK MCI di MES DIY bukan hanya sekedar jabatan, tetapi sebagai wujud kontribusi nyata serta peran aktif dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kami ingin menjadi bagian dari gerakan yang mengedukasi dan mengajak masyarakat DIY untuk memahami dan memanfaatkan sistem ekonomi syariah,” kata Kholid, Dirut BPRS terbesar di DIY yang baru saja mendapat penghargaan dari Info Bank ini.

Ahim Abdurahim menambahkan BPRS HIK MCI akan terus memperkuat komitmen dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah dengan penuh integritas. Sebagai lembaga keuangan syariah, BPRS HIK MCI akan memperteguh kinerja untuk senantiasa memenuhi prinsip-prinsip syariah dalam seluruh aspek pengelolaan. “Selain itu, juga berupaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BPRS sebagai lembaga yang amanah dan profesional,” kata Ahim yang juga dosen pada Fakultas Ekonomi UMY ini.

Sementara A Iskandar Zulkarnain mengatakan, saat ini sudah ada 151 kabupaten/kota, 30 provinsi dan 23 sudah memiliki perwakilan MES. Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kegiatan ekonomi syariah.

Ekonomi syariah meskipun masih relatif muda, namun memiliki perkembangan yang menggembirakan. Di DIY, dukungan terhadap ekonomi syariah ini tidak main-main. Saat ini, Pemda DIY mewadahi pertumbuhan ekonomi syariah ini dengan menjamin halal banyak produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Saya sangat apresiasi Yogyakarta ini memang kota istimewa. Ada Jogja Halal Festival dan SiBakul Halal Festival. Ini cukup luar biasa, saya surprised, ini Dinas Koperasi tapi menyelenggarakan acara halal festival,” kata Iskandar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *