YOGYAKARTA — Peserta The 17 th Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP) mengagumi fasilitas yang dimiliki Program Studi Farmasi – Apoteker, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (F MIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (31/7/2017). Mereka melihat mini teaching hospital, laboratorium teknologi farmasi, dan laboratorium tanaman obat.
“Menurut saya, ini merupakan tempat yang menarik, sangat spesial dan baik bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di sini,” kata Yoon Sook Cho, peserta ACCP dari Seoul National University Hospital di Korea Selatan saat dimintai komentarnya tentang kunjungannya di FMIPA UII Yogyakarta, Senin (31/7/2017).
Sedang Tjoa Indrawati dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, Jawa Timur, mengagumi fasilitas untuk pendidikan farmasi yang dimiliki UII Yogyakarta. Hospital mikro teaching yang ada di FMIPA UII sangat representatif bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Demikian pula dengan laboratorium teknologi farmasi dan tanaman obat. Laboratorium teknologi farmasi telah mengembangkan nano particle drugs delivery dalam mengekstrak tanaman obat menjadi obat dalam berbagai bentuk. Sedangkan laboratorium tanaman obat memberikan contoh berbagai tanaman obat. Laboratorium tanaman ini dimaksudkan agar mahasiswa bisa mengetahui bentuk nyata tanaman dan khasiatnya.
Sedang Ketua Program Studi Farmasi, Pinus Jumaryatno mengatakan Prodi Farmasi yang didirikan tahun 1998 memiliki lima konsentrasi. Mahasiswa diarahkan agar memiliki kompetensi klinis dan komunitas.
Laboratorium tanaman obat, kata Pinus, sebagai tempat pembelajaran mahasiswa untuk pengembangan tanaman untuk obat. “Selama ini mahasiswa hanya tahu dari buku. Adanya laboratorium tanaman obat ini, mahasiswa akan semakin paham tanaman obat yang bisa digunakan untuk penyembuhan,” kata Pinus.