Lima Mahasiswa Magister PAI UAD Latih Warga Membuat Cuka Buah

Mahasiswa Magister PAI UAD dan perwakilan peserta workshop pembuatan cuka buah. (foto: istimewa)
Mahasiswa Magister PAI UAD dan perwakilan peserta workshop pembuatan cuka buah. (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Lima Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan (Prodi MPAI UAD) Yogyakarta melatih warga membuat cuka buah. Pelatihan yang merupakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) dilaksanakan di Dusun Tegalsari, Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (8/12/2024).

Mereka adalah Ahmad Affandi sebagai ketua dengan anggota Adi Permadi, Muhammad Muchlasul Amal, Inda Laela Wahdah dan Zulfa Laila Fitri. Kelima mahasiswa ini di bawah Dosen Pembimbing Dr MHD Lailan Arqam MPdI. Prodamat tersebut mengangkat tema ‘Workshop Islam dan Kesehatan: Pembuatan Cuka Buah’ dan pemateri pelatihan disampaikan peserta Prodamat.

Bacaan Lainnya

Ahmad Affandi menjelaskan beberapa alasan pemilihan topik Prodamat ini. Di antaranya, di daerah tersebut menghasilkan buah yang melimpah sehingga rawan terbuang. Karena itu, Tim Prodamat MPAI UAD melatih warga untuk memanfaatkanya menjadi cuka buah maka. “Manfaatnya akan menjadi semakin lama, karena cuka buah dapat disimpan dalam masa waktu yang lama,” kata Ahmad Affandi di sela-sela pelatihan.

Pelatihan, kata Ahmad Affandi, didahului dengan memberikan pemahaman tentang cuka buah dalam perspektif Islam, manfaat cuka buah bagi kesehatan dan tahapan pembuatan cuka buah. Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan cuka buah bersama peserta.

Ahmad Affandi menambahkan Workshop Islam dan Kesehatan: Pembuatan Cuka Buah ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Kretek, Bantul. Pesertanya, 36 orang yang merupakan masyarakat sekitar yang tergabung dalam anggota Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MLH-PDM), Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Cabang Muhammadiyah (MLH-PCM), anggota Pimpinan Ranting A’isyiah (PRA) ,Pimpinan Daerah A’isyiah (PDA Bantul) dan guru SMP Muhammadiyah Kretek.

Pelatihan ini, kata Ahmad Affandi, diharapkan masyarakat akan lebih memahami manfaat cuka buah bagi kesehatan. Di antaranya, cuka buah dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, berat badan, dan kolesterol. Selanjutnya, masyarakat dapat memproduksi cuka buah sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka. Sehingga masyarakat dapat menghemat biaya dan meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan.

“Masyarakat muslim akan merasa lebih aman dan nyaman dalam mengonsumsi cuka buah buatan sendiri. Karena tidak banyak yang tahu hukum halalnya cuka yang terfermentasi. Cuka dapat digunakan sebagai pengawet alami dan akan membantu mengurangi penggunaan bahan pengawet kimia yang bisa berdampak negatif pada kesehatan,” tambah Ahmad Affandi.

Penyerahan hasil pembuatan cuka buah. (foto : istimewa)

Sedang pemateri pelatihan cuka buah, Ir Adi Permadi ST, MT, MFarm, anggota Tim Prodamat MPAI UAD yang juga dosen Kimia UAD menambahkan pemanfaatan cuka buah tidak hanya relevan dalam bidang kesehatan, tetapi juga memiliki landasan dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik lauk adalah cuka” (HR. Muslim).

“Hadis ini menunjukkan penghargaan terhadap kesederhanaan dan manfaat cuka sebagai makanan yang berkah. Dalam konteks yang lebih luas, pengolahan cuka buah juga mengajarkan kita untuk memanfaatkan sumber daya secara maksimal dan menjaga keberlanjutan,” kata Adi Permadi.

Menurut Adi Permadi, membuat cuka buah secara mandiri memberikan kebebasan untuk bereksperimen dengan berbagai jenis buah, seperti apel, nanas, mangga, atau bahkan limbah buah yang tidak terpakai. Hal ini juga menjadi cara bijak untuk memanfaatkan buah yang hampir busuk atau sisa dari dapur agar tidak terbuang sia-sia. “Dengan membuat cuka sendiri, kita tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memastikan kualitas dan keamanan produknya,” kata Adi Permadi.

Selain manfaat ekonomis, tambah Adi Permadi, proses pembuatan cuka buah ini juga dapat menjadi peluang usaha. Dengan mengolah cuka buah secara mandiri, produk ini dapat dijual ke masyarakat sekitar sebagai alternatif cuka sehat yang terjangkau.

Pembimbing Mhd Lailan Arqam mengatakan Prodamat merupakan pengabdian bagi mahasiswa Pascasarjana UAD untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Prodamat merupakan program kecendekiawanan bagi setiap mahasiswa S2 UAD dalam memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat dan lingkungannya demi peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakat.

“Acara ini bukan sekadar pelatihan secara teknis saja, tetapi juga upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam bidang kesehatan melalui pembuatan cuka buah, saya mengucapkan selamat mengikuti workshop ini. Semoga acara ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk menjaga kesehatan, mempererat ukhuwah, dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” kata Lailan Arqam.

Sementara Ketua PDA Bantul, Hanifah, menyampaikan rasa senangnya atas pelaksanaan kegiatan Prodamat yang melibatkan pelatihan pembuatan cuka buah. Hanifah mengatakan mengolah buah menjadi cuka ternyata tidak terlalu sulit, hanya butuh niat untuk memulainya. Selain bermanfaat untuk kesehatan, proses ini juga bernilai ibadah karena sesuai dengan sunnah Rasulullah.

Hanifah berharap peserta yang hadir dapat menyebarkan ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat di sekitarnya. “Selain untuk konsumsi keluarga, semoga ini juga menjadi peluang usaha kecil yang memberdayakan. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut dengan topik yang lebih luas. Misalnya, pengolahan produk lokal lainnya yang bernilai kesehatan dan ekonomi,” harap Hanifah. (*)

Author: Zulfa Laila Fitri
Editor : Heri Purwata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *