YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Aplikasi Bengkelin merupakan aplikasi berbasis online yang bergerak di bidang otomotif. Aplikasi ini dapat mempermudah dan mengefisienkan waktu pengguna dalam memperbaiki dan merawat kendaraannya.
Aplikasi Bengkelin ini merupakan salah satu dari 76 karya mahasiswa yang dipamerkan dalam Informatics Expo di Sleman City Hall (SCH), Selasa (12/12/2023). Aplikasi ini karya Nafis Ilyas Maulana , Muhammad Ihsan Widodo, Azhartamma Zuhal Budiazka dan Alma Nurul Salma. Mereka di bawah bimbingan Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD.
Kata Nafis Ilyas Maulana, aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur menarik dan inovatif. Di antaranya, fitur pencarian bengkel terdekat, fitur service motor maupun mobil, fitur penyewaan towing, fitur konsultasi dengan tenaga mekanik handal, serta fitur penjualan suku cadang kendaraan.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dituntut semakin berani. Selama ini, mereka hanya menggelar expo di dalam kampus, tetapi Selasa (12/12/2023), mereka tampil di Sleman City Hall (SCH) yang terbuka untuk umum.
“Alhamdulillah hirobbil alamin, pada akhir tahun 2023 ini, kita dapat mengadakan informatika expo, sebuah ajang diseminasi proyek mata kuliah di Program Studi Informatika Program Sarjana FTI UII,” kata Dhomas Hatta Fudholi, ST, M Eng, PhD, Ketua Program Studi Informatika Program Sarjana FTI UII, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut Dhomas menjelaskan Informatics Expo Vol.1 Tahun Akademik 2023/2024 mengangkat tema ‘Berawal Inspirasi, Berujung Inovasi.’ Ide-ide yang dikembangkan mahasiswa dari karya-karya projek mata kuliah. Hal ini diharapkan merupakan cikal bakal inspirasi arah kemajuan negara Indonesia.
“Bermula dari proses ‘emphatize‘ yang menggali kebutuhan manyarakat. Selanjutnya, melakukan ‘define‘ dari tantangan yang muncul, dan hasil kreasi ‘ideation‘ dan hasil tukar pikiran menjadi sebuah ‘prototype‘ yang berujung inovasi,” kata Dhomas.
Inovasi, kata Dhomas, berkelanjutan menjadi semakin padu dengan adanya kesatuan dalam misi bersama pembangunan Indonesia maju. Sebuah Exposisi berkelanjutan, Informatics Expo, menjadi wadah dalam mengakselerasi pertumbuhan inovasi dalam berbagai platform dan bentuk solusi.
Karya-karya yang ditampilkan merupakan hasil konstruksi platform mobile dan web yang dapat dikses dari mana saja menjadi kunci dari integrasi sistem yang padu. “Perkembangan AI dalam memberikan nuansa fun dan game, serta pengolahan yang seamless bahasa alami, menjadi ‘MSG’ yang membuat inovasi jauh terasa lebih gurih,” katanya.
Kata Dhomas, ada 76 tim mahasiswa untuk proyek mata kuliah (1) Pemikiran Desain/Desain Thinking, (2) Pengembangan Aplikasi Berbasis Website, (3) Pengembangan Aplikasi Bergerak, (4) Pengembangan Gim dan (5) Pengolahan Bahasa Alami (6) Sistem dan Jaringan Komputer. “Kali ini menempati suasana yang sedikit berbeda, agar lebih terekspos ke publik, bertempat di Sleman City Hall (SCH) dan terbuka untuk umum,” katanya.
Selain itu, tambah Dhomas, juga menampilkan satu pameran Artificial intelligence (AI) Art. Pameran ini dimaksudkan untuk memperkenalkan salah satu bidang di Informatika yaitu AI kepada masyarakat yang lebih luas lagi
“Semoga hasil pameran ini bisa keberlanjutan. Apabila masyarakat ingin tahu lebih banyak lagi tentang apa yang dilakukan Program Studi Informatika atau tentang kurikulumnya seperti apa, kita welcome, please come visit to UII di jalan kaliurang KM 14,4,” harap Dhomas.
Sedang Dr R Teduh Dirgahayu, ST, MSc, Ketua Jurusan Informatika FTI UII mengatakan selain pameran juga menyelanggarakan kompetisi Artificial Intelligence (AI) Art yaitu membangun karya visual menggunakan AI. Kompetisi AI Art ini patut disambut positif untuk kemajuan di masa depan.
“Kita harus dapat menangkap ini sebagai peluang dan Jurusan Informtika menangkap ini untuk dikenalkan kepada publik dan juga ingin memperkenalkan publik kepada Jurusan Informatika, khusunya di program sarjana,” kata Teduh Dirgahayu.
Sementara Rektor UII, Prof Fathul Wahid, ST, MSc, PhD menyambut baik ikhtiar Program Studi Informatika Program Sarjana yang setiap di penghujung semester mengadakan expo. Agenda ini merupakan tayangan semua karya mahasiswa dari berbagai mata kuliah dan ini mempunyai banyak manfaatnya.
Setidaknya, kata Fathul Wahid, ada tiga tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti expo ini. Di antaranya, pertama, menantang mahasiswa untuk menampilkan karya terbaiknya. Kedua, masyarakat ikut menikmati sekaligus memberikan masukan kepada karya-karya yang dibuat mahasiswa.
“Ketiga, ketika membuat karya, mahasiswa juga dihadapan pada masalah nyata. Mudah-mudahan ini akan meningkatkan sensitivitas mahasiswa untuk terlibat menyelesaikan masalah-masalah di lapangan,” kata Fathul Wahid. (*)