KULONPROGO, JOGPAPER.NET — Pejabat Bupati Kulonprogo, Drs Tri Saktiyana dan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan me-launching Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Rempah Merah di Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Launching dijadwalkan pada Hari Ahad setelah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Demikian diungkapkan Bambang Sutrisno, Staf Ahli Bupati Bidang Kesra dan Sumber Daya Manusia (SDM) menyimpulkan hasil audiensi Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY dengan Pejabat Bupati Kulonprogo, Tri Saktiyana, Rabu (13/7/2022). Audiensi dihadiri Agus Triantara (Sekum Bakor PKP) dan Daru Santoso (Direktur PT Vakansi Nusantara Indonesia, Event Organizer (EO) Gayeng Regeng Mabur Bareng). Sedang FBS UNY, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama, Ketua UUIK FBS UNY, Ketua Kinarya, dan Humas FBS UNY.
PKM Rempah Merah, tambah Bambang Sutrisno, merupakan konsep pemberdayaan masyarakat dari Bakor PKP dan UNY untuk penanggulangan kemiskinan di Kulonprogo. Pemberdayaan seperti ini sangat dibutuhkan, karena saat ini tingkat kemiskinan di Kulonprogo masih berada di angka 18,30%.
Sedang Agus Triantara, menjelaskan Rempah Merah merupakan salah satu program unggulan Bakor PKP. Sebuah konsep tradisi kontemporer yang mengusung misi untuk melestarikan budaya silaturahmi, budaya literasi, budaya seni, dan penguatan budi pekerti.
“Visinya, sebagai solusi di tengah krisis ideologi dan budi pekerti. Sebagai hal sangat baru bagi masyarakat Indonesia sehingga perlu dilakukan percontohan dan edukasi yang panjang,” kata Agus Triantara di Wates, Ahad (17/7/2022).
Prof Dr Maman Suryaman MPd, Pembantu Dekan FBS Bidang Akademik dan Kerja Sama UNY mengatakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) saat ini berbeda dengan terdahulu. Saat ini, pemerintah dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mewajibkan dosen berkegiatan di luar kampus dengan porsi waktu yang cukup besar. Sehingga dosen-dosen akan lebih leluasa dalam mengabdikan ilmu dan pengalamannya dalam mendorong kemajuan masyarakat.
“Dosen berkegiatan di luar kampus diberi waktu satu semester dan multiyear. Artinya kegiatan-kegiatan pengabdian di suatu wilayah dapat berkelanjutan,” kata Maman Suryaman.
PKM Rempah Merah, jelas Maman Suryaman, berawal dari usulan Bakor PKP. Setelah mendapat penjelasan dari Bakor PKP, UNY menerima usulan dan akan merealisasikannya. Apalagi UNY sudah memiliki memoradum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Sehingga konsep PKM Rempah Merah dapat segera diimplementasikan.
PKM Rempah Merah, kata Maman, mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) serta dana dari Tradisi Rempah Merah Bakor PKP.
UNY, kata Maman, juga memiliki konsep Desa Seni Anak yang bisa dikolaborasikan dengan PKM Rempah Merah. UNY memiliki 12 bidang kegiatan, sesuai dengan program studi (Prodi) yang ada FBS, yaitu enam bidang seni dan enam bidang bahasa.
Enam bidang seni meliputi : seni rupa, seni tari, seni musik, karawitan, seni kriya dan batik. Sedang enam bidang bahasa meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis. “Kegiatan lapangan tersebut sudah kami lakukan di Sogan dan beberapa sekolah di Kulonprogo sejak Juni 2022 lalu,” jelas Maman.
Selain itu, kata Maman, UNY menawarkan kepada masyarakat Kulonprogo yang memerlukan pengembangan batik dan penulisan naskah kuno, UNY memiliki pakarnya. “UNY juga memiliki pakar-pakar Bahasa Inggris, Bahasa Perancis dan Bahasa Jerman yang siap membantu untuk kemajuan bidang kepariwisataan di Kulonprogo,” tandas Maman.
Sementara Lurah Sogan, Indra Kurniawan menyambut gembira adanya PKM Rempah Merah dari UNY yang diusulkan Bakor PKP. Kelurahan Sogan merupakan salah satu dari 16 kalurahan kebudayaan di Kabupaten Kulonprogo.
“ Kegiatan PKM Rempah Merah ini mendukung kegiatan kami. Dukungan konsep dari Bakor PKP dan sumbangan keilmuan dari UNY, akan sangat memotivasi kami. Kegiatan pelatihan seni oleh FBS sudah jalan sejak 18 Juni 2022 lalu. Masyarakat sangat gembira karena Sekolah Dasar tidak mimiliki guru seni. Adanya hanya guru kelas,” kata Indra Kurniawan. (*)