YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) dan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Indonesia (UII), Dra Yuni Nustini Mafis Ak PhD dan Drs Allwar MSc, PhD kolaborasi melakukan pengabdian masyarakat. Keduanya dengan Program Hibah Unggul UII berupaya memberdayakan Kelompok Tani Timbul Dusun Pandanpuro, Desa Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan memproduksi bebek pedaging dan petelur.
“Tujuan Tim PKM membentuk/mengembangkan kelompok usaha ternak bebek dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dua masalah yang ingin dipecahkan adalah manajemen usaha dan pemasaran, dan meningkatkan teknologi produksi dan pengolahan pakan ternak,” kata Yuni Nustini Mafis sebagai Ketua PKM yang didampingi Allwar, anggota PKM di Kampus FMIPA UII, Selasa (15/6/2021).
Dijelaskan Allwar, permasalahan manajemen usaha dan pemasaran atau digital marketing meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Sedangkan teknologi produksi dan pengolahan ternak meliputi pengadaan mesin penetas telur otomatis dan pencacah sayuran listrik serta teknik pengolahan pakan ternak.
“Metode ini dilakukan dengan program pelatihan dan pembinaan kepada mitra selama empat bulan hingga enam anggota Kelompok Tani Timbul masing-masing berhasil memiliki minimal 200 ekor bebek sebagai usaha mandiri,” jelas Allwar.
Tahap-tahap pelaksanaan, jelas Allwar, Tim PKM UII melakukan survei tentang permasalahan yang dihadapi kelompok tani. Selanjutnya, Tim PKM menyusun metode pemecahan permasalahan yang akan diterapkan kepada mitra.
Tahap pertama, Tim PKM UII memberi pelatihan manajemen usaha dengan metode tutorial dan diskusi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang manajemen usaha dan pemasaran atau digital marketing.
“Untuk pelatihan, kita buatkan modul manajemen dan pemasaran supaya memudahkan mitra dalam memahami materi. Pemateri manajemen usaha dan pemasaran adalah narasumber yang menguasai bidang tersebut. Intensitas diskusi peserta dan narasumber didesain supaya mempermudah pemahaman materi,” kata Allwar.
Kemudian tahap berikutnya, dilakukan pelatihan dan sosialisasi teknik menetaskan telur. Hal ini dilakukan dengan pengawasan yang baik supaya tingkat keberhasilan telur menetas tinggi dengan target 90 persen. Sosialisasi dan pelatihan teknik teknologi produksi untuk penetas telur dan alat pencacah sayuran pakan serta pemeliharaan ternak bebek.
Kelompok tani juga diberi metode pembelajaran untuk menentukan jenis pakan yang disukai ternak disertai proses pengolahan. Tujuan metode ini dimaksudkan agar nafsu makan ternak baik sehingga produksi bebek menjadi lebih baik.
Selanjutnya, dilakukan monitoring dan evaluasi program PKM yang telah dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk melihat kesesuaian program PKM dalam menyelesaikan permasalahan. “Setelah kegiatan PKM selesai, kelompok tani diharapkan dapat melanjutkan kegiatan melalui koordinasi dengan Tim Pelaksana PKM UII. Sehingga kesejahteraan mereka bisa berkelanjutan,” harap Allwar.