YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Ketua Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Mataram (UWM), Drs Syamsul Bahri MM menandaskan mahasiswa tidak sebatas mengejar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi. Namun mahasiswa dituntut untuk menjadi pemimpin yang mempunyai karakter dan perilaku baik.
Syamsul Bahri mengungkapkan hal tersebut pada Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi (LDKO) FE UWM di Auditorium Fakultas Ekonomi, Sabtu (26/10/2019). Kegiatan ini bertema ‘Membina Karakter untuk Meningkatkan Mahasiswa yang Kreatif, Inovatif, serta Berbudi Luhur dalam Keberagaman.’
“Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi mengadakan kegiatan ini sebagai langkah kongkrit untuk memberikan pendidikan karakter dan perilaku yang baik. Sehingga diharapkan mahasiswa bisa memanfaatkan acara ini sebagai tabungan ilmu dan pengalaman untuk masa depan,” kata Syamsul.
Ketua panitia, Exzel Johnri Kelmaskosu mengapresiasi kerja keras panitia sehingga kegiatan dapat berjalan. Dari tema yang diangkat, Ia berharap para mahasiswa peserta akan mulai berproses dan menjadikan kegiatan LDKO sebagai dasar untuk berkembang.
“Saya berharap teman-teman menjadi mahasiswa sebenarnya yang tidak hanya kuliah, namun juga mencari pengalaman organisasi. Nilai IPK bukan satu satunya indikator sukses. Pengalaman organisasi yang akan menjadi bekal untuk berproses didalam maupun di luar kampus,” tegas Exzel.
Sementara Ketua BEM Fakultas Ekonomi, Agoeng Bhahtiarta Traju Wisena menyampaikan saat ini masih gencar-gencarnya ditanamkan pendidikan karakter diri mahasiswa. Hal ini dapat menjadi bekal mahasiswa dalam berinteraksi satu sama lain baik di dalam dan luar kampus.
Wakil Rektor III UWM, Dr Jumadi, SE, MM mengatakan pembentukan karakter pemimpin dimaksudkan untuk mengisi krisis kepemimpinan. Berbagai fenomena dan masalah yang ada seperti kerusakan sumber daya alam, bencana alam, angka kemiskinan dan pengangguran tinggi, banyaknya hutang luar negeri, tingkat pendidikan nasional, dan sebagainya.
“Character building harus dilakukan dengan nilai-nilai di antaranya, kejujuran, semangat, kebersamaan dan gotong royong, kepedulian, sopan santun, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan tenggang rasa,” papar Wakil Rektor III UWM itu.
Menjadi leader, lanjut Jumadi, harus ada karakter kepemimpinan yang dibangun. Pemimpin itu melaksanakan hal-hal esensial pada organisasi, menjalankan fungsi manajemen, dan paling bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan organisasi tersebut. “Pemimpin harus memiliki visi, kemampuan kerja keras, tekun, tabah, disiplin,” kata Jumadi.
Jumadi menandaskan sikap kepelayanan harus melekat pada seorang pemimpin. Kecerdasan ultra juga menjadi pilar penting jiwa kepemimpinan yang mencakup spiritual, emosional, kultural, sosial dan intelektual. Bagi mahasiswa untuk mendapatkan karakter pemimpin dapat dilakukan dengan aktif berorganisasi di kampus.