BANYUWANGI — Prof Dr Philip Yampolsky ahli etnomusikologi dari Illinois University USA menyapa civitas akademika dan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jawa Timur. Acara yang dikemas dalam Gesah Bareng “Menghidupi Tradisi, Memperkuat Jati Diri” dilaksanakan di Auditorium Untag, Rabu (11/10/2017).
Acara dihadiri budayawan senior Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), serta para pemerhati seni. Kegiatan ini diselenggara UNTAG Banyuwangi bekerja sama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Dalam dialog, Prof Philip yang mengenakan udeng khas Banyuwangi menceritakan, pertama kali datang ke Indonesia tahun 1971. Saat itu, ia hanya mengenal alat musik gamelan Yogya/Solo dan belajar bahasa Jawa.
Namun dalam perjalanannya mempelajari budaya Indonesia, musikolog yang mahir berbahasa Indonesia itu tertarik kesenian Gandrung Banyuwangi. “Tahun 1979 kenalan dengan mbok Temuk, Maestro Gandrung Banyuwangi dan merekam suara Gandrung Temuk tahun 1983,” kata Prof Philip.
Gesah sore di Kampus Merah Putih UNTAG Banyuwangi, dipandu moderator Mahfud,MPd. Dalam sesi diskusi, Prof. Philip memberi semangat pada kaum intelektual muda dan masyarakat luas untuk tetap mempertahankan tradisi. Karena jati diri bangsa, terletak pada tradisi yang terus dilestarikan.
Lebih lanjut Philip menjelaskan perubahan dinamika yang terjadi dalam kesenian, tentu tidak bisa dihindari. Karena itu, Prof Philip mengingatkan, agar budayawan dan seniman saat ini tidak lupa untuk mendokumentasi segala bentuk kesenian yang ada di Banyuwangi. “Suara,konsep/pemikiran, perkataan harus didokumentasikan, agar anak cucu mengerti dengan versi asli tradisi dan kesenian kita, ini PR bagi semua generasi,” tegasnya.
Prof. Philip mengenal dunia musik sejak remaja. Tahun 1990 melakukan survei dan pendataan musik se Indonesia sampai Irian, dan memperkenalkannya pada dunia. Hasil penelitiannya dipertujukkan di Festival USA tahun 1991.
Kehadiran Prof. Philip di perguruan tinggi swasta (PTS) yang baru saja mendapat peringkat B Akreditasi Institusi itu juga dimeriahkan pagelaran Musik Bambu Kampung Sekar. Kelompok musik ini dirintis atas pemikiran dan gagasan Rektor UNTAG, Drs Andang Subaharianto MHum.