YOGYAKARTA — Dr Ir Harsoyo MSc bertekad akan menuntaskan kasus pendidikan dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) Mapala Unisi yang menewaskan tiga mahasiswa. Meskipun dirinya sudah menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) di depan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, Kamis (26/1/2017) lalu.
Harsoyo menegaskan kembali di hadapan dosen, karyawan, dan mahasiswa UII, di Lapangan Sepakbola, Ahad (29/1/2017). Acara tersebut juga dihadiri Dr Abdul Jamil, SH MH yang beberapa waktu lalu juga menyatakan pengunduran diri dari jabatan Wakil Rektor III.
Harsoyo membuka pidatonya dengan mengajak seluruh sivitas akademika yang hadir untuk mendoakan ketiga almarhum mahasiswa UII, Muhammad Fadhli, Syaits Asyam, dan Ilham Nurpadmy Listia Adi. Harsoyo menjelaskan pengunduran dirinya tidak menghapus tanggung jawab terhadap kasus tewasnya peserta Diksar The Great Camping 2017.
Tim terus bekerja dengan progres berbagai temuan dari hasil pencarian fakta, seperti identifikasi terduga pelaku serta bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi. Harsoyo juga akan hadir pada pemeriksaan oleh kepolisian Karanganyar pada Selasa (31/1/2017) sebagai respon dari surat dari kepolisian yang ditujukan kepada rektor UII untuk menghadapkan panitia TGC sebagai saksi.
Harsoyo membantah bahwa pengunduran diri ini karena adanya tekanan dari pihak mana pun, termasuk menteri. “Surat pengembalian amanah itu telah saya buat dan konsultasikan kepada Ketua Badan Wakaf bahkan sebelum mendengar berita Menteri akan datang ke Yogyakarta,” tandasnya.
Lebih lanjut Harsoyo mengatakan saat jatuh korban meninggal ketiga, dirinya istijab dan istighfar. “Mungkin ini kesalahan rektor yang tidak peka dengan hal-hal yang ada. Kalau kita mengacu pada Alquran, membunuh satu orang manusia sama dengan membunuh manusia seluruhnya. Sebaliknya, memberi kehidupan satu orang manusia, maka memberi kehidupan seluruhnya. Satu sudah terlalu banyak apalagi tiga,” ujar Harsoyo.
Harsoyo menyadari bahwa keputusan pengunduran dirinya dimaknai secara berbeda-beda. Ada sebagian yang menilai dirinya lari dari tanggungjawab, ada juga yang menolak pengunduran diri tersebut dan kemudian melakukan kampanye di media sosial melalui tagar SaveRektorUII dan sebagainya. Karena itu, melalui penjelasan tersebut, Harsoyo berharap agar sivitas menerima dan mendukung pengunduran diri tersebut.
“Hal ini saya lakukan demi UII, sehingga tidak perlu lagi membuat petisi apapun untuk membela saya jadi rektor. Saya berterimakasih karena begitu banyak yang peduli pada saya, namun mohon hal tersebut dicukupkan sampai di sini,” tandas Harsoyo.
Pengunduran diri Harsoyo sebagai rektor akan diputuskan dalam rapat senat Universitas Islam Indonesia yang berlangsung Senin (30/1/2017). Ia berharap civitas akademika solid mendukung keputusan ini.
Penulis : Heri Purwata