SALATIGA, JOGPAPER.NET — Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) berhasil menjadi the best Quartile 1 (Q1) di Scimago Journal Rank (SJR) sejak 31 Mei 2019. Jurnal yang dikelola Pascasarjana Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah ini menjadi jurnal pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Demikian diungkapkan Prof Dr Zakiyuddin Baidhawy, MAg, Rektor IAIN Salatiga dalam rilis yang dikirim ke redaksi jogpaper.net, Kamis (20/6/2019). “Ini merupakan berkah tersendiri bagi IAIN Salatiga. Jurnal ini dapat diakses melalui https://www.scimagojr.com/ untuk bidang religious study,” kata Zakiyuddin.
Lebih lanjut Zakiyuddin menjelaskan SJR merupakan portal yang menampilkan berbagai jurnal ilmiah dunia. SJR juga menjadi indikator untuk menilai kualitas suatu jurnal ilmiah di bidangnya berdasarkan tingginya jumlah sitasi dan kualitas rujukan yang digunakan jurnal tersebut.
“Semakin tinggi nilai SJR berarti jurnal tersebut semakin berkualitas dan memiliki reputasi tinggi secara internasional. Informasi yang digunakan SJR diperoleh dari the Scopus® database (Elsevier B.V.). Untuk meraih Q1, nilai SJR IJIMS mencapai 0.16,” kata Zakiyuddin.
Dijelaskan Zakiyuddin, IJIMS merupakan jurnal khusus dalam bidang kajian Islam. Jurnal ini mendiskusikan Islam baik sebagai tradisi tekstual maupun realitas historis dan sosial yang selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman.
“Jurnal ini ditujukan untuk menjembatani gap antara pendekatan tekstual dan kontekstual dalam Studi Islam. Selain itu, juga memecahkan dikotomi antara orthodoksi dan heterodoksi. IJIMS mengundang para penulis di seluruh penjuru dunia dari berbagai bidang disiplin ilmu untuk melakukan kajian Islam,” ujar Zakiyuddin yang juga pemimpin redaksi IJIMS.
IJIMS yang didirikan sejak tahun 2011, kata Zakiyuddin, telah mempublikasikan 17 edisi dengan sebaran penulis dari dalam dan luar negeri. Jurnal ini telah terakreditasi nasional A dari Kememdikbud SK No. 212/P/2014. Selain dari SJR, jurnal ini juga telah meraih banyak prestasi di antara terindeks Asean Citation Index (ACI), Clarivate Analytics atau Web of Science, dan American Theological Library Association (ATLA).
“Dengan capaian dan reputasi internasional ini dapat menjadi sarana para penulis untuk menerbitkan karya mereka di negeri sendiri tanpa harus terhegemoni oleh jurnal di luar negeri, terlebih yang bersifat predator,” tandas Zakiyuddin.