YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), Ahad (14/11/2021), menyelenggarakan webinar ‘Interprofessional Education (IPE) in Mental Health Care.’ Webinar ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang IPE kepada mahasiswa Jurusan Farmasi.
“Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang implementasi IPE dalam praktek kesehatan khususnya pada isu kesehatan mental. Sebagai institusi pendidikan, Jurusan Farmasi UII berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang unggul dibidang kesehatan dengan terus melakukan continues improvement termasuk inovasi dalam proses pembelajaran,” kata Ketua Panitia Webinar, apt Chynthia Asiti Putri, MSc.
Lebih lanjut Chynthia menjelaskan webinar menghadirkan Dr dr Wikan Ardiningrum, SpKJ dari Rumah Sakit Jiwa Ghrasia; Ns. Sutejo dari Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Libbie Annatagia, SPsi, MPsi,Psikolog dari Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya UII. Nara sumber berikutnya, apt Okky Puspitasari, MSc dari Rumah Sakit Jiwa Soeroyo Magelang dan Dr Hana Morrisey, praktisi mental health dari Wolverhampton University.
“Kegiatan ini menjadi webinar IPE pertama di Indonesia yang berfokus pada mental health care dengan menghadirkan narasumber dengan kepakaran yang berbeda,” kata Chynthia Asiti Putri.
IPE, jelas Chynthia, merupakan pembelajaran kolaborasi antara dua atau lebih mahasiswa profesi kesehatan. Tujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Peserta webinar, kata Chynthia, sekitar 1300 orang yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan berbeda-beda. Di antaranya, pendidikan dokter, keperawatan, kebidanan, psikologi klinis, apoteker, sarjana farmasi, dan tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia mulai dari provinsi Aceh hingga Papua.
“Selain melibatkan mahasiswa kesehatan, webinar ini juga dihadiri oleh tenaga kesehatan, dosen/pembimbing praktek kerja profesi kesehatan, tenaga kesehatan non dosen/pembimbing praktek,” katanya.
Sementara Ketua Jurusan Farmasi UII, Prof Dr Yandi Syukri, MSi, mengatakan webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman khususnya untuk seluruh mahasiswa kesehatan pembelajaran IPE. Kegiatan ini sekaligus merupakan pembekalan bagi mahasiswa sebelum melakukan kegiatan profesinya dan melatih mahasiswa sejak dini untuk berkomunikasi dengan rekan profesi lain dalam menangani masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Jurusan farmasi UII, kata Yandi, sejak 2019 secara konsisten telah mengimplementasikan IPE dengan melakukan kolaborasi dengan beberapa fakultas seperti Fakultas Kedokteran dan Psikologi UII. Tahun 2019, Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UII sukses berkolaborasi dengan Faculty of Pharmacy dan Public Health dari Rhode Island University.
“Jurusan Farmasi UII terus berinovasi dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pengembangan pembelajaran IPE. Keutamaan IPE sebagai sistem pembelajaran yang membangun kompetensi kolaboratif antar mahasiswa calon tenaga kesehatan (Nakes) untuk diimplementasikan saat berpraktek di layanan kesehatan nantinya,” kata Yandi.
Menurut Yandi, IPE juga dapat menjadi media pembelajaran alternatif terbaik dalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk pendidikan calon Nakes. Jurusan Farmasi UII berkomitmen untuk terus mengembangkan pembelajaran IPE.
“Hal ini merupakan langkah strategis bagi klaster kesehatan pada seluruh universitas di Indonesia untuk mencetak lulusan yang unggul, professional, dan dapat berkejasama, berkolaborasi antar profesi di bidangnya serta mampu menjawab tantangan kesehatan di Indonesia,” tandas Yandi.