YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menyelenggarakan World Sustainable Chemistry Challenge (WSCC), Senin (16/9/2019). Kompetisi inovasi riset mahasiswa bidang kimia tingkat internasional ini diikuti 32 abstrak dari dalam dan luar negeri.
Demikian diungkapkan Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Prof Dr Is Fatimah di Auditorium FMIPA UII. WSCC ini merupakan tiga rangkaian kegiatan dari Global Engagement Grant yang bertujuan untuk internasionalisasi UII dan implementasi kerjasama UII dengan berbagai universitas mitra di luar negeri.
Dijelaskan Is Fatimah, WSCC mengangkat tema Innovation on Sustainable Chemistry for Better Life. Ada beberapa subtema yaitu, environmental and social issue in chemistry, environmental chemistry and its aspects, renewable and sustainable energy, materials and advance materials, green chemistry, chemical engineering, chemical process, dan nanotechnology.
WSCC, kata Is Fatimah, diikuti tim mahasiswa (maksimal tiga orang) tingkat sarjana (S1) maupun diploma (D3) dari dalam dan luar negeri dengan berbagai latar belakang rumpun ilmu kimia. Yaitu, teknik kimia, teknik material, D3 analisis kimia, farmasi, kedokteran, teknik lingkungan, fisika, biologi, pendidikan kimia, dan program studi lain yang berhubungan dengan kimia.
Kompetisi ini diawali dengan seleksi abstrak secara online, kemudian tim terpilih diundang ke babak grand final yang diselenggarakan di Kampus terpadu UII jalan Kaliurang KM 14,5, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Grand final terdiri dari seleksi presentasi poster untuk diambil 10 tim terbaik.
Selanjutnya, masuk ke seleksi presentasi makalah untuk ditentukan tim juara 1, 2, dan 3. Selain itu, terdapat juga kategori juara khusus untuk tim dengan inovasi terbaik (best innovation) dan tim dengan presentasi poster terbaik (best poster presenter).
Sebagai jurinya, Jurusan Kimia FMIPA UII mengundang juri internasional yang berasal dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) Dr. Tengku Shafazila dan dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) Assoc. prof. Sim Yoke Leng, Ph.D., serta dari dalam negeri Prof. Riyanto, Ph.D. (UII) dan Assoc. prof. Rudy Syah Putra, Ph.D. (UII).
“Ada 32 abstrak yang masuk. Setelah diseleksi 24 tim masuk ke babak grand final. Tiga tim di antaranya berasal dari luar negeri, yaitu dua tim dari Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia dan satu tim dari Quest International University Perak (QIUP), Malaysia,” tandas Is Fatimah.
Sementara 21 tim lainnya berasal dari Indonesia. Mereka berasal dari UII, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Mataram (Unram), Universitas Lampung (Unila), Univesitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanudin (Unhas), Universitas Tanjungpura, Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Achmad Yani (Unjani). “WSCC ini diharapkan akan muncul banyak ide inovatif dan kreatif dari mahasiswa untuk memecahkan permasalahan global,” harap Fatimah.