SLEMAN — Kehidupan kampus perlu diwarnai dengan kesenian sehingga bisa menciptakan suasana harmonis. Selain itu, UII berupaya melestarikan kesenian yang memiliki nilai budaya tinggi.
Demikian diungkapkan Ir Agus Taufik MSc, Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia (UII) saat membuka Festival Hadrah 2017 di Auditorium Kahar Mudzakkir Jalan Kaliurang km 14,5 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (11/4/2017). Festival ini merupakan salah satu rangkaian dari Milad ke 74 Universitas Islam Indonesia.
Lebih lanjut Agus Taufik mengatakan syair-syair hadrah berisi puji-pujian untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya. “Kesenian Hadrah merupakan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW,” kata Agus Taufik.
Selain itu, kata Agus, Festival Hadrah yang diikuti 27 peserta murid Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bagian promosi UII. Siswa-siswi yang tergabung dalam tim Hadrah bisa merasakan keindahan Kampus UII.
Sementara Ketua Panitia Festival Hadrah, Dr Yulianto Purwono Prihatmaji IPM, IAI mengatakan peserta festival berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Festival ini sebagai wujud UII turut melestarikan budaya Islam yang telah melekat di masyarakat Indonesia.
Festival Hadrah, kata Yulianto, merupakan penyelenggaraan yang ke dua kalinya setelah sukses pada Milad UII tahun lalu. “Hadrah berasal dari perkataan Arab yaitu dzikir yang diiringi alat musik rebana kecil atau sejenis puisi rakyat yang mempunyai unsur-unsur keagamaan. Contohnya, puisi atau lagu yang dinyanyikan ketika orang Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW dari Mekah yang dikenali sebagai lagu ‘Talla-an Badrun’ alaina’,” kata Yulianto.
Tujuan Festival Hadrah, kata Yulianto, salah satunya UII ingin menampung bervariasinya budaya Islam yang ada di Indonesia. Melalui penyelenggaraan ini diharapkan dapat merangkul berbagai kalangan serta turut mensosialisasikan budaya-budaya Islam. Dengan perpaduan budaya lokal dan Islam, kesenian Islam ini kiranya perlu dilestarikan.
Festival Hadroh Milad ke-74 UII memperebutkan tropi dan hadiah ung total sebesar Rp 18 juta. Peserta yang mengikuti festival tidak dipungut biaya pendaftaran, hal ini sebagai wujud apresiasi UII terhadap kesenian-kesenian Islam yang ada di Indonesia.
Penulis : Heri Purwata