YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan 193 ribu mahasiswa ikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk memasuki dunia kerja.
Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM) Kemendikbudristek, Dr Gugup Kismono, MBA mengungkapkan hal tersebut pada penandatangan nota kesepahaman bersama tentang pengelolaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui penyelenggaraan swakelola tipe II antara UGM dan Belmawa Dikti Ristek di ruang Multimedia Gedung Pusat UGM, Jumat (29/12/2023).
“Selama tahun 2023, lebih dari 134 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang terlibat dengan delapan program MBKM seperti magang bersertifikat, pertukaran mahasiswa dalam dan luar negeri, kampus mengajar hingga program kewirausahaan. Tahun 2024 kita targetkan sekitar 193 ribu mahasiswa yang terlibat,” kata Gugup Kismono.
Selain itu, Gugup menuturkan pihaknya akan menggandeng banyak mitra seperti perguruan tinggi ternama di luar negeri untuk program pertukaran mahasiswa dan berbagai perusahaan untuk kegiatan magang kerja bersertifikat. “Tahun depan kita ingin lebih banyak network dan universitas kenamaan di seluruh dunia bergabung,” jelasnya.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Belmawa Dikti Ristek) Kemendikbudristek, Prof Dr Ir Sri Suning Kusumawardani, ST, MT, menyampaikan apresiasi pada PPKM yang telah menyukseskan program MBKM dalam sejak tahun 2020 lalu. Selain meningkatkan jumlah mahasiswa dan eksposur internasional, pihaknya juga akan melibatkan banyak mitra perusahaan yang terlibat bahkan akan mendapat dukungan dari Presiden.
“Nantinya akan ada Inpres MBKM siaman semua kementerian dan perusahaan BUMN untuk mendukung program ini dan ini tentu menjadi loncatan yang besar yang diberikan negara untuk program ini,” kata Sri Suning Kusumawardani.
Lebih lanjut Sri Suning Kusumawardani mengatakan hal yang tidak kalah penting, program MBKM ini akan melibatkan banyak perguruan tinggi di berbagai daerah. Sehingga program ini dapat meningkatkan akses mahasiswanya pada kegiatan pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi besar dan ternama. “Kita inginkan perguruan tinggi dari luar Jawa dan jauh bisa mengakses pendidikan yang lebih baik dengan program ini,” kata Sri.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M Med Ed, SpOG (K), PhD, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbud Ristek yang telah mempercayakan pada UGM untuk mengawal program MBKM ini. “Sejak dua tahun ini kita dipercaya melaksanakan program untuk pendidikan yang lebih berkualitas , kita harapkan bisa meningkatkan percepatan dari capaian program MBKM ini,” kata Ova. (*)