YOGYAKARTA — Tingginya kepercayaan antar anggota tim dalam sebuah organisasi dapat menghasilkan inovasi tim yang optimal. Sedang adanya kompleksitas tugas dalam tim berpengaruh positif terhadap terbentuknya inovasi tim.
Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomika Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Hidajat Hendarsjah mengemukakan hal tersebut pada ujian terbuka program doktor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin (3/10/2016). Hidajat berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Hubungan Kurvalinier antara Rasa Percaya Intra Tim dan Inovasi Tim: Peran Pemoderasian Kompleksitas Tugas Tim”.
Dijelaskan Hidajat, untuk menyusun desertasi telah dilakukan penelitian terhadap 252 responden di 65 tim kerja dan berasal dari sembilan organisasi Indonesia. Hasilnya diketahui pentingnya kepercayaan moderat dapat menghasilkan inovasi tim yang optimal.
Temuan ini, kata Hidajat, dapat memberikan pandangan bagi para manajer dalam praktik organisasional. Pertama, strategi pendeskripsian tugas tim jika inovasi tim menjadi indikator kinerjanya. “Dalam hal ini para manajer dapat mengkombinasikan berbagai elemen kompleksitas pada tugas tim sehingga inovasi tim dapat terwujud secara efektif.
Inovasi tim yang tinggi lebih sulit terwujud pada tim-tim dengan tugas sederhana,” kata Hidajat.
Kedua, strategi penentuan komposisi anggota tim untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik. Dalam tim dengan anggotanya memiliki rasa saling percaya tinggi maupun rasa percaya rendah, justru tidak akan menghasilkan inovasi tim tinggi. Program rotasi karyawan pada tim-tim berbeda diharapkan dapat mengurangi terjadinya rasa saling percaya yang tinggi pada tim.
“Sebaliknya, pada tim-tim baru dengan anggota yang tidak saling kenal sebelumnya, semestinya menjalani program orientasi terlebih dulu. Langkah ini memberikan kesempatan para anggota untuk saling mengenal sebelum diberikan penugasan yang membutuhkan inovasi tim yang tinggi,” katanya.
Penulis : Heri Purwata