YOGYAKARTA — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tasikmalaya, Jawa Barat keluar sebagai juara lomba Karya Tulis Ilmiah Mission 2017 yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Analis Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII), awal Agustus 2017 lalu. Sedang juara kedua ditempati MAN 3 Kediri, Jawa Timur dan juara ketiga diraih SMA Lazuardi Global Islamic School (GIS) Jakarta Selatan.
Dijelaskan Ketua Panitia, Agnesya Agustina, MAN 2 Tasikmalaya diwakili Muhammad Wafa Riwanulloh dan Syfa. Keduanya, menampilkan karya tulis berjudul ‘Potensi obat kumur herba suruhan (peperomia pellucida (L) Kunth) dan herba daun sirih (piper betle) sebagai pencegah plak pada gigi dan bau mulut.’
Sedang juara kedua, kata Agnesya, MAN 3 Kediri diwakili Syahrina Maulida Majid dan Dzulfikri. Keduanya mengangkat karya tulis berjudul ‘Pemanfaatan limbah tongkol jagung (zea mays) sebagai biobriket ramah lingkunan yang bernilai ekonomis.’ Juara ketiga, SMA Lazuardi GIS Jakarta Selatan diwakili Bagus Alifah Hasyim yang menyertakan karya tulis berjudul ‘Pemanfaatan energi potensial air hujan sebagai sumber listrik.’
Mission 2017, kata Agnesya, merupakan lomba yang ditujukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Selain itu harapan kami diadakannya kegiatan ini bisa dijadikan sebagai fasilitator para siswa SMA/SMK sederajat untuk mengembangkan ide kreatif. Selanjutnya, ide tersebut dapat dikembangkan dan dijadikan bentuk kontribusi kita selaku masyarakat untuk Indonesia lebih maju ke depannya,” kata Agnesya di Yogyakarta, Selasa (7/8/2017).
Lebih lanjut Agnesya mengatakan tahap final Mission 2017 yang dilaksanakan Kamis-Ahad (3-6/8/2017) dihadiri enam team SMA/SMK sederajat. Mereka adalah tim yang telah lolos seleksi.
Kegiatan utama lomba yakni proses presentasi karya tulis ilmiah. Setelah selesai, dilanjutkan dengan study tour mengenal Yogyakarta. Hal ini kami adakan untuk memperkenalkan Yogyakarta kepada para peserta dan adanya daya tarik para peserta untuk melanjutkan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kunjungan study tour yang kami laksanakan yaitu mengunji Candi Kimpulan, Laboratorium terapan D3 Analis Kimia UII, Museum Gunung Merapi dan Purawisata,” katanya.