WATES — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong terwujudnya Dusun Nglinggo sebagai desa wisata. Selama bulan Agustus 2017, mahasiswa KKN UII mendampingi masyarakat Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pendampingan dan edukasi meliputi pengelolaan dan pembuatan master plan desa wisata. Selain itu, pendampingan untuk berinovasi membuat produk lokal agar dapat meningkatkan nilai jual produk di pasaran.
Ahad (27/8/2017), produk warga Dusun Nglinggo dipamerkan di tempat strategis sehingga bisa dilihat masyarakat luas. Pameran dibuka Kepala Pusat Sosial dan Humaniora DPPM UII, Dr Sahabudin Sidiq, SE, MA.
Pameran desa wisata diisi dengan hasil program mahasiswa KKN seperti profil desa wisata, peta wisata, brosur serta desain wisata Nglinggo. Selain itu juga ditampilkan produk-produk yang dikembangkan melalui program KKN mahasiswa UII. Di antaranya, Kripik Talas Mak Sutrini, Teh Sangrai Nglinggo, Keripik Pegegan Mak Sutrini dan Kopi Sangrai Nglinggo.
Pengembangan produk dibawah dampingan mahasiswa KKN UII meliputi pembuatan desain kemasan dan pendampingan pendaftaran perijinan PIRT (pangan industri rumah tangga). “Selama ini produk produk lokal hanya dikemas ala kadarnya saja. Karena itu saya rasa perlu adanya edukasi kepada masyarakat mengenai pengemasan produk yang menarik sehingga dapat meningkatkan harga jual produk,” kata Sahabudin Sidiq.
Menurut Sahabudin Sidiq, Dusun Nglinggo memiliki potensi alam yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Hamparan kebun teh yang membentang cukup luas dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Ia menilai selama ini pengelolaaan desa wisata masih dapat ditingkatkan.
Pendidikan mengenai pengelolaan wisata terutama dalam hal administrasi dan rencana pengembangan pembangunan ke depan perlu diintensifkan. “Dengan disusunnya program pengembangan desa wisata, semoga nantinya Dusun Nglinggo bisa menjadi desa yang mandiri melalui rintisan desa wisata ini. Sehingga dapat membantu meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat desa,” katanya.
Sementara Nova Tri Aryanto, koordinator acara pameran desa wisata berharap program mahasiswa KKN dapat terus berleanjut terlepas dari berakhirnya masa KKN. “Kami senang dengan hasil yang didapatkan sebulan ini. Kita berharap semua program yang sudah terlaksana pada tahap awal pengembangan desa wisata seperti sosialisasi BUMDES, pembuatan souvenir, dan kerajian tangan dapat terus berkelanjutan dan dikelola sendiri oleh masyarakat,” harapnya.