KUDUS, JOGPAPER.NET — Sebanyak 1.168 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini. Mereka yang ditempatkan di 80 desa tiga Kabupaten Rembang, Pati dan Grobogan diharapkan dapat menekan kemiskinan.
Demikian harapan Rektor UMK Dr. Suparnyo saat melepas mahasiswa KKN di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (31/7/2019). Mahasiswa akan berada di lapangan selama satu bulan hingga 30 Agustus 2019. Sebelumnya, dilakukan pelepasan di Kabupaten Rembang Senin (29/7/2019), dan rencana di Kabupaten Grobogan, Jumat (2/8/2019).
Sebelum penerjunan KKN, kata Rektor, dilakukan pembekalan sudah dilaksanakan agar semua mahasiswa mendapatkan panduan. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi positif di lokasi KKN masing-masing.
Terutama terkait peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, karena ketiga kabupaten tersebut memang masih terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan. ”Tentu dengan berbagai kegiatan KKN yang bisa sinkron dengan program pemerintah daerah masing-masing,” terangnya.
Dijelaskan Rektor, angka kemiskinan di Kabupaten Rembang misalnya, saat ini masih terbilang besar walaupun sudah ada perbaikan yang dilakukan Pemkab Rembang dengan berbagai programnya. Pada 2017 angka kemiskinan mencapai 18,5 peren, atau peringkat lima dari bawah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Pada 2018 angka kemiskinan bisa ditekan menjadi 15,5 persen atau peringkat tujuh dari bawah. Sementara Kabupaten Pati pada 2018 sudah mencapai 9,9 persen, cukup bak dibanding Kabupaten Rembang. ”Namun target Pemkab Pati, angka kemiskinan di angka 9 persen,” jelasnya.
Artinya, program yang dijalankan mahasiswa KKN nantinya juga berorientasi kepada penekanan angka kemiskinan. Misalnya dengan pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dia menambahkan, dari ribuan mahssiwa tersebut, di Kabupaten Rembang ada 210 mahasiswa di 14 desa dari tiga kecamatan, Sulang, Rembang, dan Sumber. Sementara Kabupaten Pti ada 660 mahasiswa di 44 desa dari dua kecamatan, Jakenan dan Jaken.
Sedangkan untuk Kabupaten Grobogan terdapat 298 mahasiswa yang ditempatkan di 22 desa di Kecamatan Godong. ”Jumlah total peserta KKN UMK totalnya ada 1.168,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Pati, Haryanto mengaku berterimakasih dengan KKN dari UMK apalagi sudah melakukan kerjasama sejak lama. Tentunyakerjasama tersebut bisa dijalin lebih baik, sehingga ada keuntungan yang didapat antara UMK dan Pemkab Pati.
Untuk angka kemiskinan di Kabupaten Pati memang masih cukup tinggi, namun sudah lebih baik dibanding kabupaten/kota lain. Tapi untuk perkembangan mengarah positif, karena angka kemiskinan selalu menurun.
Saat dirinya menjabat pada periode pertama, angka kemiskinan mencapai sekitar 13 persen. Namun dengan berbagai program, pihaknya terusmelakukan upaya akan angka kemiskinan bisa semakin menurun. ”Alhamdulillah sudah menunjukkan hasil, dan periode kedua saya target angka kemiskinan 9 persen, dan saat ini sudah diangka 9,9 persen,” ungkapnya.
Penulis : Agus Sulistiyanto