YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga S1 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan pengabdian masyarakat. Mereka yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Sindhunawa memberikan pelatihan produk hasil pertanian kepada warga di Kalurahan Bugel, Kabupatem Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Tim PPK Ormawa Sindhunawa, Endah Rianingsih mengatakan pelatihan pembuatan sambal ini untuk mengedukasi warga dalam memanfaatkan hasil produk pertanian. “Sebagai seorang petani muda, Sindhunawa mengajarkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola bisnis pertanian yang sukses,” kata Endah di Yogyakarta, Selasa (23/4/24).
Lebih lanjut Endah menjelaskan PPK Ormawa Sindhunawa merupakan lembaga Sanggar Tani yang beranggotakan mahasiswa UNY. Salah satu unit kerjanya, pengolahan hasil pertanian yaitu cabai hingga menjadi sambal siap makan.
Narasumber pelatihan pembuatan sambal, Amanda Patrisia. Ia mengatakan sambal merupakan lauk yang familiar dalam kehidupan keseharian masyarakat yang merujuk pada saus atau kondimen pedas. “Sambal dapat diolah menjadi produk pangan siap saji yang awet disimpan selama 3- 12 bulan pada suhu kamar atau suhu dingin,” kata Amanda.
Proses produksi sambal diawali dengan pembersihan cabai yang bertujuan membuang benda asing atau bahan tidak sejenis dari suatu produk. Kemudian proses blanching untuk melunakkan jaringan, agar mudah saat proses penggilingan. Proses penggilingan disini adalah membuat bahan yang sebelumnya telah diblanching menjadi bubur.
Selanjutnya, kata Amanda, proses mematangkan produk dan mengawetkan produk sedangkan mixim adalah proses mencampurkan bahan tambahan lainnya. Bottling dan labeling yaitu proses mengemas produk ke dalam wadah dan memberi label di kemasan produk.
Kata Amanda, untuk pembuatan sambal teri dan sambal cumi diperlukan berbagai bahan. Yaitu, 500 gr ikan teri / cumi asin, 500 gram cabai keriting 300 gram bawang merah, 50 gram cabai rawit, 100 gram bawang putih, 4 batang sereh, 10 gram kaldu bubuk, 1 sendok teh terasi bakar, 1 sendok teh garam, 1 sendok teh gula dan 1 liter minyak.
Amanda mengingatkan bila menggunakan teri asin, maka rasa asin ikan teri dapat dikurangi. Caranya, meletakkan ikan teri pada wadah yang dialasi kertas dan disiram dengan air panas selama satu jam, kemudian dicuci dan dibilas dengan air bersih, lalu ditiriskan.
“Cara membuat sambalnya, bersihkan semua bahan baku, lalu digoreng dan digiling. Kemudian ditumis dan campurkan teri/cumi dengan bumbu sambal. Sambal siap dihidangkan untuk lauk nasi,” kata Amanda.
Tim PPK Ormawa Sindhunawa UNY terdiri Endah Rianingsih, Afgan Mabdanur Ramadhani, Marisdwika Salwacitra R., Ubaedi, Ahmad Yusyrof Al Hakim, Andita Sekar Maharani, Mifta Eka Rahmawati, Aegil Sherly Nur Apriany, Aris Yudianto, Fadlah Muhammad Insan, Danang Kurniawan, Muhammad Awwab, Amanda Patrisia, M. Ghoitsun Niamul M. dan Aulia Nyndita Wardani.
PPK Ormawa merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas Ormawa melalui serangkaian proses pembinaan oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Program ini untuk meningkatkan kualitas Ormawa dan sekaligus menumbuhkembangkan soft skills dan kompetensi mahasiswa. Di antaranya, mahasiswa memiliki kemampuan berorganisasi, penguatan karakter Pancasila, bela negara, cinta Tanah Air, dan kebangsaan, kepemimpinan, dan bekerja sama (teamwork). (*)