Mahfud MD : Muamalah Seseorang Buruk Bisa Antarkan Masuk Neraka

Mahfud MD saat memberikan tausyiahnya pada Buka Puasa Bersama dengan sivitas akademika Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta di Yogyakarta, Senin (24/3/2025). (foto : istimewa)
Mahfud MD saat memberikan tausyiahnya pada Buka Puasa Bersama dengan sivitas akademika Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta di Yogyakarta, Senin (24/3/2025). (foto : istimewa)

YOGYAKARTA, JOGPAPER.NET — Prof Dr Moch. Mahfud MD, Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta mengatakan seseorang yang memiliki muamalah buruk dapat masuk neraka. Seseorang yang memiliki muamalah buruk adalah orang yang suka menyakiti orang lain, dan tanpa pernah meminta maaf.

Mahfud MD mengemukakan hal tersebut pada Buka Puasa Bersama dengan sivitas akademika Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta di Yogyakarta, Senin (24/3/2025). Walaupun ibadah seseorang tersebut baik, bisa saja masuk neraka. Demikian pula salat, puasa, zakat, dan ibadahnya tertib, ia bisa menjadi manusia yang bangkrut. “Ini bisa terjadi kalau muamalah-nya buruk, suka menyakiti orang lain, dan tanpa pernah meminta maaf,” kata Mahfud MD yang juga mantan Menkopolhukam.

Bacaan Lainnya

Buka Puasa Bersama dihadiri Rektor UWM, Prof Dr Edy Suandi Hamid, MEc. bersama segenap Wakil Rektor, serta Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta, Prof Dr Djoko Suryo, MA, dan Drs Ajar Budi Kuncoro. MSc. Selain itu, juga dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa.

Lebih lanjut Mahfud MD mengatakan adanya acara Lebaran Idul Fitri, yang bukan tradisi Islam, namun sangat baik untuk silaturahim, dan merupakan kesempatan saling memberi maaf antar sesama. Sebab, jika di antara manusia masih ada yang saling dendam, maka itu bisa menghilangkan pahala ibadahnya semasa hidup.

Tradisi Lebaran Idul Fitri, kata Mahfud, dimulai sejak zaman Walisongo. Hal ini menunjukkan Islam di Indonesia berkembang dan berkolaborasi dengan budaya lokal yang positif.

Lebaran selalu dibarengi dengan ketupat, mempunyai makna sebagai laku papat, yakni: lebar, lebur, luber, dan labur. Lebar berarti luas, lebur artinya dosa atau kesalahan yang sudah diampuni, luber mengandung makna pemberian pahala berlebih, serta labur artinya wajah yang ceria. “Ketupat dibuat dari janur, yang maknanya jati ning nur, atau disebut fitrah. Jati ning nur berarti telah kembali ke fitrah, dengan harapan menjadi perilaku yang terus membaik,” kata Mahfud.

Rektor UWM, Edy Suandi Hamid, menyampaikan momen Buka Puasa Bersama menjadi salah satu momen penting saat semua Dosen dan Tenaga Pendidikan dan wakil Mahasiswa bertemu. “Di samping Bukber, momen lainnya ada syawalan atau lebaran, dan dies natalis,” kata Edy.

Edy menjelaskan setelah sebagian besar Pembangunan Kampus Terpadu UWM selesai, saat ini aktivitas kuliah dan perkantoran sudah pindah ke Kampus Terpadu di Banyuraden. “Insya Allah tahun ini juga semua pindah ke Kampus Banyuraden. Namun Rektor dan Yayasan masih akan berkantor di Dalem Mangkubumen sebagai tempat kedudukan kampus UWM,” kata Edy.

Sementara perkembangan pendaftaran mahasiswa baru, kata Edy, masih sama dengan tahun lalu. “Kita berharap tahun ini tetap ada mahasiswa dari beasiswa Kartu Indonesia Pintar, dan dari Afirmasi Pendidikan. Ini penting jangan sampai ada calon mahasiswa berkualitas namun tidak bisa sekolah karena ketiadaan beasiswa. Namun sampai saat ini belum ada kepastian apakah ada atau tidak beasiswa KIP dan ADik karena masalah pemotongan anggaran,” kata Edy. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *